Fakta-fakta Arak Bali Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Petani Arak Lega
Arak Bali ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda. Beragam respon positif muncul mulai dari Gubernur Bali hingga petani arak Bali.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Kini para petani arak Bali dapat memproduksi minuman ini secara berkesinambungan, tanpa ragu.
Ia yakin penjualan arak Bali ke depan akan mengalami kemajuan yang luar biasa.
“Sekarang dari hulu, mereka (petani) itu sudah tidak ragu-ragu lagi memproduksi, sebanyak apapun mereka memproduksi akan kebeli. Karena ini sentralnya kan tidak banyak,” imbuhnya.
Baca juga: Usaha Mereka Dilindungi Pemerintah Lewat Pergub, Petani Arak Bali Bakal Gelar Syukuran
3. Mendapat apresiasi dari asosiasi General Manager Hotel di Bali
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali Yoga Iswara, mengapresiasi kinerja Gubernur Bali yang berusaha menjadikan arak Bali sebagai Warisan Budaya Takbenda.
Menurutnya penetapan arak Bali sebagai Warisan Budaya Takbenda akan semakin mensejahterakan masyarakat Bali.
“Dukungan para General Manager Hotel terkait pemberdayaan Arak Bali menjadi salah satu pengimplementasian nyata dalam penguatan konsep Pariwisata Budaya yang sering kita gaung-gaungkan selama ini,” ungkapnya dikutip dari TribunBali.com.
Ia berharap ke depan arak Bali dapat disukai wisatawan mancanegara dan semakin banyak tercipta inovasi dalam arak Bali.
“Saya meyakini Arak Bali akan disukai oleh wisatawan mancanegara, apalagi jika kita kemas dengan beberapa campuran yang akan menciptakan cocktail unggulan dengan Arak Bali dan kita siap dukung bersama menjadi Arak Bali sebagai spirit ketujuh dunia,” imbuhnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Yohanes Valdi) (TribunBali.com/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)