3 Remaja Tewas Setelah Mobilnya Tertabrak KA Serayu di Perlintasan Tanpa Palang Pintu di Tasikmalaya
Tiga remaja berusia 19 tahun meninggal dunia setelah mobil yang mereka tumpangi tertabrak KA Serayu 306 jurusan Pasar Senen-Purwokerto.
Editor: Dewi Agustina
Tanpa berfirasat buruk, Taufik tiba-tiba dikejutkan dengan pemberitahuan jika Alif bersama teman-temannya mengalami kecelakaan tertabrak kereta api.
Taufik bersama istrinya bergegas menuju ruang IGD RSU dr Sokeardjo, Kota Tasikmalaya, sesuai dengan informasi yang diterimanya.
Keduanya langsung lemas melihat Alif dalam keadaan koma akibat luka dalam di kepala, tergolek di brankar IGD sedang ditangani paramedis.
"Tidak ada firasat apa pun sebelumnya. Alif terlihat baik-baik saja. Saat itu saya tatap dia tergolek dalam keadaan koma di IGD," ucap Taufik menahan kesedihan.
Taufik dan istrinya akhirnya hanya bisa pasrah dan menangis, beberapa saat kemudian Alif mengembuskan napas terakhirnya.
Alif sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dan tengah menempuh pendidikan di Unsil Tasikmalaya semester III.
Baca juga: Pemuda Berusia 21 Tahun di Cianjur Tewas Tersambar Kereta Api
"Saya dan keluarga ikhlas atas kepergian Alif untuk selama-lamanya. Ini sudah kehendak Allah SWT," kata Taufik.
Tangis histeris keluarga korban lainnya pun pecah saat melihat para korban terbujur kaku di ruang pemulasaraan jenazah.
Keluarga tak menyangka para korban yang masih remaja itu tewas secara tragis dengan luka akibat dihantam kereta dan terjepit badan mobil yang ringsek.
"Mereka sudah menghadiri acara ulang tahun temannya," ungkap seorang keluarga korban di kamar mayat RSU dr Soekardjo.
Sementara itu, keluarga besar Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango, Kabupaten Garut, berduka atas meninggalnya para korban akibat tertabrak KA Serayu di Kota Tasikmalaya.
Korban merupakan alumnus Pondok Pesantren Persatuan Islam (Persis) 7 Cempakawarna, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
"Kami keluarga besar Pondok Pesantren Persis 99 Rancabango mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya tiga orang santri, alumni Pesantren Cempakawarna," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Persis Rancabango, Lutfi Lukman Hakim, kemarin.
Ia menuturkan kejadian tertabraknya mobil yang ditumpangi keempat korban itu mengagetkan banyak pihak. Salah satunya keluarga besar Pesantren Persatuan Islam di Kabupaten Garut.