Konflik Massa di Kabupaten Dogiyai, Satu Orang Tewas Mengenaskan dan 5 Orang Hilang
Korban tewas dibawa ke kampung halaman di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan pasca-dievakuasi dari Nabire tadi pagi menggunakan pesawat Wings Air
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA – Pria bernama Ikbal (24) menjadi korban tewas akibat penyerangan massa di Kabupaten Dogiyai, Papua Selatan, Sabtu (12/11/2022).
Keluarga Ikbal menilai aksi massa tidak manusiawi.
"Saat penyerangan kelurga kami (Ikbal) ini sempat lari karena berada satu rumah dengan ibu, ayah, ipar, dan teman akrabnya," kata paman korban, Abdullah Sanaki kepada Tribun-Papua.com, Senin (14/11/2022) di Timika.
Hari ini korban dibawa ke kampung halaman di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan pasca-dievakuasi dari Nabire tadi pagi menggunakan pesawat Wings Air, selanjutnya diterbangkan ke Makassar menggunakan pesawat Lion Air sekira pukul 12:00 WIT.
"Di Dogiyai korban bekerja sebagai karyawan swasta.
Kadang juga ikut ayahnya kerja. Di keluarga korban dikenal dengan sosok rendah hati," ucapnya.
Baca juga: Pasca Konflik di Kabupaten Dogiyai Papua Tengah, 400 Warga Mengungsi ke Nabire
Dirinya juga merupakan satu di antara pihak kelurga yang mencari keberadaan korban pascaaksi menyebut saat ini banyak warga pendatang yang diungsikan ke Kabupaten Nabire.
"Patut disebut aksi keji karena perbuatan mereka tidak manusiawi," katanya.
Saat kejadian para massa mengambil barang milik korban, dianiaya, dibunuh, bahkan jazad korban dikuburkan dengan tidak layak.
"Saya ikut cari dan korban adik kami hanya dikuburkan di galian tanah tidak dalam.
Sangat tragis padahal kami tidak tahu apa-apa," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Polres Dogiyai melakukan proses pencarian terhadap 6 warga dan berhasil dievakuasi yang sempat dikabarkan hilang akibat peristiwa tersebut.
Pencarian tersebut dilakukan oleh personel Polres Dogiyai bersama Personel Satgas Ops Damai Cartenz 2022, juga masyarakat serta keluarga korban.
Kabid Humas Polda Kabid humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan pencarian berlangsung dari pukul 08.30 WIT hingga 19.00 WIT, dilakukan di sekitaran lokasi kejadian pembakaran yang dilakukan oleh massa.
Keenam ditemukan korban yang diantaranya 5 pekerja atas nama M. Nasir (34), Alif Padang (48), Randa (37), Lukman (21), Willy (35) dan 1 penjaga Kios atas nama Ikbal (24).
“Untuk korban M Nasir, Alif dan juga Randa ditemukan pihak Kepolisian sekitar pukul 12.43 WIT di rumah milik Pastoran di Kampung Bukapa.
Mereka bertiga diamankan oleh masyarakat sekitar setelah dapat melarikan diri dari amukan massa,” ucap Kabid Humas.
Baca juga: Polisi Masih Mencari 5 Pekerja yang Hilang Pasca Kerusuhan di Kabupaten Dogiyai Papua Tengah
Sore harinya ditemukan 2 karyawan lainnya yakni Lukman dan Willy yang dibawa oleh anggota DPRD yakni Bapak Simon Petrus Pikey ke Polres Dogiyai.
“Lukman dan Willy diketahui pada saat kejadian menyelamatkan diri ke gereja bersama 2 teman lainnya, namun karena adanya informasi bahwa massa akan ke gereja, seorang Pendeta menyembunyikan mereka di tengah kebun namun pada saat itu juga 2 teman lainnya tersebut terpisah dari mereka sehingga tidak diketahui persembunyiannya,” ungkap Kabid Humas.
Setelah dirasa aman, Lukman dan Willy kemudian menuju ke arah Gunung Ugapua untuk bersembunyi dan ditemukan oleh seorang guru.
Kemudian guru mengantarkan ke Polres Dogiyai.
"Lukman diketahui mengalami kondisi luka bacok dan mengalami patah tulang pada tangannya akibat dilukai oleh salah seorang oknum masyarakat, dan Willy hingga kini masih mengalami trauma,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, ketika dilakukan pencarian pada malam hari, ditemukan satu korban lain yakni atas nama Ikbal di sekitaran Kampung Ikebo namun dalam kondisi sudah terkubur tidak jauh dari rumahnya yang sudah hangus terbakar.
"Mayat saudara Ikbal kami temukan didalam tanah dengan kondisi terkubur secara tak layak.
Kami mengetahui hal tersebut juga atas informasi yang diberikan oleh Bapak Simon Petrus Pikey,” tutur Kamal.
Kamal menyampaikan, saat ini korban selamat telah diamankan oleh pihak Kepolisian di Mapolres Dogiyai bersama masyarakat lainnya, dan untuk korban meninggal dunia telah diserahkan ke pihak keluarga untuk selanjutnya disemayamkan di kampung halamannya.
"Masih terdapat 5 pekerja yang belum ditemukan dan diketahui kondisinya, yakni atas nama Refli, Iwan, Apus, Roni dan Joni. aparat Kepolisian akan kembali melanjutkan pencarian saat terbit matahari,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Konflik Dogiyai, Keluarga Korban Sebut Aksi Massa Tidak Manusiawi