Gempa Cianjur: 162 Korban Meninggal, 13.784 Jiwa Mengungsi, hingga Diduga karena Sesar Cimandiri
162 korban tewas akibat bencana alam gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: garudea prabawati
Editor: bunga pradipta p
Selan itu, Emil mengungkapkan, ada tiga gardu induk PLN dua di antaranya masih terkendala, dan satu sudah tertangani.
"Baru 20 persen listrik yang sudah menyala di Cianjur dan dibutuhkan sekitar tiga hari, tetapi mudah-mudahan saja bisa lebih cepat," katanya.
Korban gempa bumi butuh bantuan
Baca juga: Sudah Lebih dari 100 Kali Gempa Susulan, Warga Diminta Menjauhi Bangunan yang Berpotensi Roboh
Laporan dari semalam, korban gempa Cianjur masih membutuhkan banyak bantuan.
Di antaranya diungkap Kepala Desa Cikancana, Asep Saepul Rahmat, yang menyebut sebagian besar warganya membutuhkan tenda darurat, lantaran banyaknya rumah yang hancur.
Sebanyak 150 rumah yang mengalami kerusakan di daerah ini dan masih di-update karena beberapa jalan sulit ditembus akibat gempa.
Selain itu di daerahnya ada enam korban meninggal dunia, sebanyak 100 warganya menderita luka ringan hingga luka berat.
"Saat ini warga butuh tenda karena hampir semua rumah rusak hingga warga tak bisa lagi masuk ke rumah terutama di Kampung Cibeleng Hilir," ujar Asep.
Baca juga: Kemensos Siapkan 1.000 Tenda Bantu Warga yang Rumahnya Terdampak Gempa di Cianjur
Saat ini warga mendirikan tenda darurat swadaya dan menanti bantuan logistik, genset, serta selimut di tenda RT 02, RT 03, RT 01, dan RT 04.
Ketua RT 05, Desa Lebak Saat, Cianjur, Dede Arifin juga mengatakan soal warganya terdampa gempa Cianjur yang membutuhkan bantuan.
Desanya menjadi salah satu daerah yang terisolasi saat ini, bantuan sendiri saat ini susah masuk karena jalan terputus.
"Saya bingung, semoga ada yang ngasih bantuan makanan, popok bayi, dan selimut," ucap dia, melansir Kompas.com.
Dede mengungkapkan, warga di RT-nya sebanyak 160 KK, yang meninggal 1 orang, luka-luka 50 orang, dan rumah yang rusak 150.
Semalam listrik di daerahnya pun padam, dan makanan mulai habis.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi) (Kompas.com/Diva Lufiana Putri)