Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dedi, Anak, Istri & Cucunya Terpaksa Tinggal di Lahan Makam, Tidur Gelap-gelapan & Menahan Lapar

Selama dua malam, Dedi bersama empat cucunya, satu anaknya, dan istrinya tinggal di atas posko pengungsian sementara yang berdiri di atas makam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dedi, Anak, Istri & Cucunya Terpaksa Tinggal di Lahan Makam, Tidur Gelap-gelapan & Menahan Lapar
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI
Selama dua malam, Dedi bersama empat cucunya, satu anaknya, dan istrinya tinggal di atas posko pengungsian sementara yang berdiri di atas makam. Foto sejumlah warga beraktivitas di tenda pengungsian yang didirikan di tengah sawah, di Kampung Kedung Hilir, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Sebanyak 111 warga terdampak gempa bumi Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, terpaksan harus mengungsi di tenda terpal seadanya. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Saat makan siang, 5 potong ayam itu dibagi Dedi untuk istri, seorang anak, dan empat orang cucu.

Sementara Dedi lebih memilih menunggu sisa makanan yang sudah disantap anak, istri, dan cucunya.

Setelah anak, 4 cucu, dan istrinya makan, Dedi baru memutuskan untuk makan.

"Saya makannya nanti saja," kata Dedi kepada Wartakotalive.com sambil tersenyum.

Baca juga: Banyak Pengungsi Balita, Posko Pengungsian Kampung Ciherang Kecamatan Pacet Belum Tersentuh Bantuan

Mengungsi Sambil Melihat Jenazah Korban Gempa Dikubur

Dedi menyebut, jenazah warga sekitar yang meninggal dunia juga dikuburkan di TPU tersebut saat warga masih mengungsi.

"Sudah empat jenazah dikubur di TPU ini saat warga tinggal di atas pengungsian," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Beberapa jenazah juga sempat diinapkan di posko lantaran belum bisa dikuburkan saat itu juga.

Dedi mengaku tidak tahu sampai kapan ia dan warganya tinggal di atas pemakaman.

Sebab, tanah lapang di kawasan tersebut selain sawah hanyalah lokasi pemakaman tersebut.

Dedi berharap pemerintah bisa mengirimkan bantuan tenda yang layak untuk warganya sampai bisa bangkit lagi untuk memperbaiki rumah yang rusak.

Sebab saat ini, tenda yang terbuat dari terpal tidak tertutup sepenuhnya kerap membuat warganya masuk angin.

"Saat ini kami masih butuh selimut, tenda layak, pakaian, dan matras untuk warga saya," harap Dedi.

Sumber Warta Kota

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas