Dedi, Anak, Istri & Cucunya Terpaksa Tinggal di Lahan Makam, Tidur Gelap-gelapan & Menahan Lapar
Selama dua malam, Dedi bersama empat cucunya, satu anaknya, dan istrinya tinggal di atas posko pengungsian sementara yang berdiri di atas makam.
Editor: Dewi Agustina
Saat makan siang, 5 potong ayam itu dibagi Dedi untuk istri, seorang anak, dan empat orang cucu.
Sementara Dedi lebih memilih menunggu sisa makanan yang sudah disantap anak, istri, dan cucunya.
Setelah anak, 4 cucu, dan istrinya makan, Dedi baru memutuskan untuk makan.
"Saya makannya nanti saja," kata Dedi kepada Wartakotalive.com sambil tersenyum.
Baca juga: Banyak Pengungsi Balita, Posko Pengungsian Kampung Ciherang Kecamatan Pacet Belum Tersentuh Bantuan
Mengungsi Sambil Melihat Jenazah Korban Gempa Dikubur
Dedi menyebut, jenazah warga sekitar yang meninggal dunia juga dikuburkan di TPU tersebut saat warga masih mengungsi.
"Sudah empat jenazah dikubur di TPU ini saat warga tinggal di atas pengungsian," jelasnya.
Beberapa jenazah juga sempat diinapkan di posko lantaran belum bisa dikuburkan saat itu juga.
Dedi mengaku tidak tahu sampai kapan ia dan warganya tinggal di atas pemakaman.
Sebab, tanah lapang di kawasan tersebut selain sawah hanyalah lokasi pemakaman tersebut.
Dedi berharap pemerintah bisa mengirimkan bantuan tenda yang layak untuk warganya sampai bisa bangkit lagi untuk memperbaiki rumah yang rusak.
Sebab saat ini, tenda yang terbuat dari terpal tidak tertutup sepenuhnya kerap membuat warganya masuk angin.
"Saat ini kami masih butuh selimut, tenda layak, pakaian, dan matras untuk warga saya," harap Dedi.
Sumber Warta Kota
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.