Cerita Mak Atin Selamat dari Gempa, Nyawa Suami Tak Tertolong Setelah Dapat Penanganan Medis
Menjelang gempa terjadi, siang itu semua berjalan normal dan seperti biasanya. Mak Atin sedang khusyuk melantunkan shalawat Nabi Muhammad SAW.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Mak Atin (52) adalah satu dari sejumlah warga di Kampung Garogol RT 04/03, Desa Cibulakang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang selamat saat terjadi gempa dahsyat di kampungnya dan menghancurkan ratusan rumah, Senin siang, 21 November 2022 lalu.
Menjelang gempa terjadi, siang itu semua berjalan normal dan seperti biasanya. Mak Atin sedang khusyuk melantunkan shalawat Nabi Muhammad SAW.
Namun shalawatnya terhenti seketika saat tiba-tiba terdengar suara gemuruh tanah yang berguncang oleh gempa bumi berkekuatan 5.6 magnitudo terjadi sekitar pukul 13.22 WIB Senin (21/11/2022) siang.
Atin langsung menyelamatkan cucunya dan ke luar rumah. Namun karena guncangan gempa bumi yang cukup kuat, Mak Atin dan cucunya tertimpa puing bangunan rumah.
Atin ibu kelahiran Cianjur itu pun tidak bisa bergerak sama sekali, karena badanya yang terimpa balok kayu atap, dan dinding rumah ambruk miliknya.
Dalam keadaan panik, dan tidak tahu posisi keluarganya dimana, Atin sekuat tenaga melepaskan puing bangunan yang menimpanya tetapi usahanya tidak membuahkan hasil.
Di tengah upayanya menyelamatkan diri, Atin melihat cahaya menerobos dari sela puing dan menerpa wajahnya.
Atin berusaha merangkak mendekati cahaya itu. Ternyata cahaya tersebut berasal dari reruntuhan yang diangkat anak bungsunya.
Baca juga: Keajaiban Tuhan di Kampung Pasir Sapi, Bayi Selamat Usai Tertimpa Reruntuhan Tembok Rumah
"Syukur alhamdulliah bisa bisa selamat, waktu kejadian diselamatkan anak bungsu, namun kaki di paha tergores dan luka memar," ungkap Atin sambil tersedu menangis.
Atin menangis ketika menyampaikan kabar duka suami dan dua orang cucunya yang tinggal tidak jauh dari kediamannya meninggal dunia usai terjadinya gempa bumi berkekuatab 5.6 magnitudo.
Baca juga: Berharap Uluran Bantuan, Ada 300 Jiwa Pengungsi Masih Terisolir di Kaki Gunung Gede
Suaminya meninggal saat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit, serta kedua cucunya yang berusia 2.5 tahun dan 5 tahun ditemukan tidak sudah tidak bernyawa dipuing reruntuhan.
Jenazah suami dan kedua cucunya tersebut kini sudah dimakamkan disekitar rumahnya. Atin dan kedua anaknya yang sempat mengungsi ke di halam sekolah tersebut kini sudah bawa ke Bandung saurdaranya untuk tinggal sementara.
Laporan Reporter: Fauzi Noviandi | Sumber: Tribun Jabar