Spontan Ambil Jemuran, Ibu Hamil Selamat dari Bencana Gempa Cianjur, Rumah Luluh Lantak
Nurhayati hamil sembilan bulan. Kini ia menantikan kelahiran anak kelimanya di pengungsian. Berharap persalinannya lancar.
Editor: Willem Jonata
Sementara itu, kondisi rumah yang mengalami kerusakan Nurhaya berharap segera bisa diperbaiki dan dibantu oleh pemerintah dan para dermawan.
"Ya mudah-mudahan juga dapat bantuan untuk perbaikan rumah," tuturnya.
Nasib pilu Agus lihat istri dan anaknya ditemukan meninggal dalam kondisi berpelukan
Agus Gunawan (45) tetap berada di lokasi longsor Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ia sama sekali beranjak dari situ hanya untuk mengetahui nasib Yanti Mandasari (42) dan Qinanti (2), anak dan istrinya yang menjadi korban gempa.
Hingga akhirnya ia melihat dengan mata kepala sendiri jasad istri dan anaknya berhasil ditemukan.
Yanti Mandasari merupakan guru TK Insan Hasanah. Sebelumnya ia berangkat dari Cianjur bersama anaknya Qinanti untuk menghadiri acara PKBM di Sarongge, Pacet, Cianjur.
Saat pulang, korban dan anaknya yang merupakan warga Kampung Awilarangan, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur tersebut menumpang mobil avanza bersama kepala TK Al Azhar Yeni Siti Rohaeni dan Kepala TU Al Azhar Andika Sulaiman, Jubaedah kepala TK Perwari, Yayah Rodiah kepala TK Bina Insani Al Muawanah, Ilis Nurhaeni kepala TK Kosgoro, Tati Rohayati, dan Andi Sulaeman TU Al Azhar.
Sampai akhirnya para korban ditemukan dalam satu mobil.
Saat ditemukan Yanti Mandasari dalam posisi sedang memeluk anaknya Qinanti di dalam mobil.
Anak sulung korban, Srikanti (22), mengatakan ia masih berkomunikasi dengan ibunya melalui aplikasi WhatsApp sebelum kejadian.
"Senin sebelum pukul 12.00 WIB, saya sempat bertanya lokasi ke mamah karena mamah update foto bareng adik, balasan dari mamah ada acara sekolah di Sarongge," ujar Srikanti dengan nada lirih ditemui di kamar mayat, Jumat (25/11/2022) siang.
Srikanti yang sedang bekerja di Tangerang kembali mengirim WhatsApp mengabarkan kepada sang ibu bahwa ada gempa di Cianjur.
"Pas sudah kejadian gempa juga saya langsung kontak si mamah, dari situ sudah tak ada balasan dan ceklis satu," kata Srikanti.