Spontan Ambil Jemuran, Ibu Hamil Selamat dari Bencana Gempa Cianjur, Rumah Luluh Lantak
Nurhayati hamil sembilan bulan. Kini ia menantikan kelahiran anak kelimanya di pengungsian. Berharap persalinannya lancar.
Editor: Willem Jonata
Srikanti belum mendapat kabar mama dan adiknya terkubur longsor, ia hanya menunggu dan menduga handphone mamanya habis baterai.
"Ceklis satu sampai sore hingga malam, tak biasanya mamah seperti itu, dari situ saya dikabari ayah untuk segera pulang ke Cianjur," kata Srikanti.
Sang ayah, Agus Gunawan (45) langsung menuju lokasi longsor Sate Shinta dan mencari segala informasi di lokasi tersebut.
"Ayah tak pernah pulang ke rumah, ia terus berada di lokasi longsor sejak hari pertama kejadian hingga hari ini ditemukan," kata Srikanti.
Ditemui di sekitar mayat, wajah Agus terlihat sangat lelah.
Anggota Polsek Mande ini menyempatkan untuk tersenyum saat disapa Tribun meski menyimpan duka yang sangat mendalam.
Agus mengatakan, sejak hari pertama ia sangat ingin sekali menemukan anak dan istrinya.
Makanya ia berada di dekat lokasi longsor setiap hari.
Dalam hatinya ia selalu ingin segera menemukan anaknya.
"Dingin sudah tak terasa di tubuh selama empat hari di sana," ujarnya singkat.
Agus mengatakan, saat ditemukan, istrinya sedang memeluk anaknya.
Sulitnya proses evakuasi membuat mobil Avanza tersebut harus dipotong-potong.
Saat evakuasi, jenazah anak terlepas sehingga yang terakhir diangkat.
Agus mengatakan, ia akan membawa jenazah istri dan anaknya ke Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang ,Cianjur selatan.