Mengenal Suku Dayak dari Kalimantan, Asal-usul, Enam Rumpun Suku Dayak dan Tradisinya
Mengenal Suku Dayak dari Kalimantan, asal-usul, enam rumpun Suku Dayak dan tradisinya. Suku Dayak tersebar di seluruh Kalimantan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Berikut ini dua tradisi suku Dayak, dikutip dari laman Kebudayaan Kemdikbud.
Baca juga: Mengenal Mandau, Senjata Tradisional Khas Suku Dayak Kalimantan
Upacara Adat Mamat
Mamat adalah upacara adat paling sakral dalam sejarah Dayak Kenyah.
Mamat merupakan upacara kemenangan, kejayaan dan pemantapan keberanian pria sebagai prajurit perang serta menolak roh jahat.
Upacara ini dilakukan dibawah tugu Belawing.
Tugu Belawing biasanya berukir dan terdapat patung burung enggang yang sedang mengibaskan sayapnya di pucuk tugu.
Burung ini sebagai lambang kedamaian dan kemenangan dalam peperangan.
Acara Mamat dilaksanakan jika suku Kenyah menang dalam perang dan membawa beberapa kepala musuh.
Sehingga, upacara ini juga sebagai penghormatan pada prajurit sebagai pilar pertahanan garis depan (Panyit nyipe).
Suku Dayak yang menang dalam perang kemudian membawa tengkorak kepala musuh untuk disimpan di lamin Bio (rumah besar) yang didiami oleh raja (Paren) atau kepala suku/Kepala adat besar.
Tengkorak ini digantungkan di serambi dengan di atas tungku api Kepala Adat dan tidak boleh diturunkan atau dipindahkan ke luar rumah Kepala Adat karena dianggap sebagai asset sehingga harus dijaga dengan baik.
Karena sangat sakral, upacara adat ini penuh dengan pantangan.
Bagi yang melanggar akan mendapat bencana baik yang bersangkutan maupun bagi kelompoknya.
Baca juga: Asal-usul Nenek Moyang Suku Dayak di Kalimantan
Kancet Hudoq (Tari Topeng)