Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Suku Dayak dari Kalimantan, Asal-usul, Enam Rumpun Suku Dayak dan Tradisinya

Mengenal Suku Dayak dari Kalimantan, asal-usul, enam rumpun Suku Dayak dan tradisinya. Suku Dayak tersebar di seluruh Kalimantan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Mengenal Suku Dayak dari Kalimantan, Asal-usul, Enam Rumpun Suku Dayak dan Tradisinya
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Warga berpakaian adat Dayak menghadiri pembukaan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke 31 yang dibuka oleh Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Drs Cornelis, di Rumah Radakng, Jl Sultan Syahrir, Pontianak, Kalbar, Jumat (20/5/2016). PGD ke 31 yang di pusatkan di rumah adat Dayak Kalbar ini berlangsung hingga 27 Mei mendatang, dengan menampilkan beragam stand kerajinan khas Dayak dan perlombaan permainan tradisional khas suku Dayak. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA 

Berikut ini dua tradisi suku Dayak, dikutip dari laman Kebudayaan Kemdikbud.

Baca juga: Mengenal Mandau, Senjata Tradisional Khas Suku Dayak Kalimantan

Para peserta membidik sasaran pada perlombaan menyumpit dalam rangkaian acara perlombaan hari ke-4 Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-31 di rumah Radakng, Jl Sutan Syahrir, Pontianak, Kalbar, Senin (23/5/2016). PGD yang di pusatkan di rumah adat Dayak Kalbar ini berlangsung sejak 20-27 Mei, dengan menampilkan beragam kerajinan tangan dan perlombaan khas suku Dayak. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
Para peserta membidik sasaran pada perlombaan menyumpit dalam rangkaian acara perlombaan hari ke-4 Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-31 di rumah Radakng, Jl Sutan Syahrir, Pontianak, Kalbar, Senin (23/5/2016). PGD yang di pusatkan di rumah adat Dayak Kalbar ini berlangsung sejak 20-27 Mei, dengan menampilkan beragam kerajinan tangan dan perlombaan khas suku Dayak. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA (TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Upacara Adat Mamat

Mamat adalah upacara adat paling sakral dalam sejarah Dayak Kenyah.

Mamat merupakan upacara kemenangan, kejayaan dan pemantapan keberanian pria sebagai prajurit perang serta menolak roh jahat.

Upacara ini dilakukan dibawah tugu Belawing.

Tugu Belawing biasanya berukir dan terdapat patung burung enggang yang sedang mengibaskan sayapnya di pucuk tugu.

Burung ini sebagai lambang kedamaian dan kemenangan dalam peperangan.

BERITA TERKAIT

Acara Mamat dilaksanakan jika suku Kenyah menang dalam perang dan membawa beberapa kepala musuh.

Sehingga, upacara ini juga sebagai penghormatan pada prajurit sebagai pilar pertahanan garis depan (Panyit nyipe).

Suku Dayak yang menang dalam perang kemudian membawa tengkorak kepala musuh untuk disimpan di lamin Bio (rumah besar) yang didiami oleh raja (Paren) atau kepala suku/Kepala adat besar.

Tengkorak ini digantungkan di serambi dengan di atas tungku api Kepala Adat dan tidak boleh diturunkan atau dipindahkan ke luar rumah Kepala Adat karena dianggap sebagai asset sehingga harus dijaga dengan baik.

Karena sangat sakral, upacara adat ini penuh dengan pantangan.

Bagi yang melanggar akan mendapat bencana baik yang bersangkutan maupun bagi kelompoknya.

Baca juga: Asal-usul Nenek Moyang Suku Dayak di Kalimantan

Ratusan Hudoq Kawit dan Hudoq Karangaru suku Dayak yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, mengikuti Upacara Adat Hudoq Kawit 2021 di Lamin adat H. Syahrie Jaang,  Sempaja Utara, Samarinda, Kaltim. Minggu (28/11/2021). Ritual Hudoq Kawit merupakan tradisi untuk memulai prosesi penanaman padi agar hasilnya sangat memuaskan dengan upacara memanggil roh dari tempat para dewa agar mengisi setiap benih padi yang ditanam sehingga hasil panen mendatangkan kemakmuran.  Menari hudoq artinya bergembira menyambut musim tanam padi dan memakai topeng melambangkan kekuatan untuk mengusir roh jahat. (TRIBUNKALTIM/HANIFAN MARUF)
Ratusan Hudoq Kawit dan Hudoq Karangaru suku Dayak yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur, mengikuti Upacara Adat Hudoq Kawit 2021 di Lamin adat H. Syahrie Jaang, Sempaja Utara, Samarinda, Kaltim. Minggu (28/11/2021). Ritual Hudoq Kawit merupakan tradisi untuk memulai prosesi penanaman padi agar hasilnya sangat memuaskan dengan upacara memanggil roh dari tempat para dewa agar mengisi setiap benih padi yang ditanam sehingga hasil panen mendatangkan kemakmuran. Menari hudoq artinya bergembira menyambut musim tanam padi dan memakai topeng melambangkan kekuatan untuk mengusir roh jahat. (TRIBUNKALTIM/HANIFAN MARUF) (TRIBUN KALTIM/HANIFAN MA'RUF)

Kancet Hudoq (Tari Topeng)

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas