Sekeluarga di Magelang Diduga Tewas Diracun Pakai Arsenik, Otak hingga Jantung Korban Rusak
Polisi mengungkap hasil autopsi dari sekeluarga yang tewas di Magelang, ditemukan tanda-tanda kerusakan organ tubuh karena zat kimia berbahaya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
"Para korban meminum suatu zat beracun," ujarnya, Selasa, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Update Kasus Sekeluarga Tewas Diracun di Magelang: Motif hingga Dua Kali Rencanakan Pembunuhan
Kemudian, Sumy mengatakan, pada organ-organ tersebut ada tanda racun yang kemudian menjadi penyebab kematian para korban.
"Ya, merah seperti terbakar karena prosesnya cepat, masuk ke pembuluh darah sehingga mematikan," terang Sumy.
Racun yang Digunakan Terduga Pelaku Sangat Mematikan
Sumy juga menyebut, racun yang digunakan oleh DDS untuk maracuni ayah, ibu, dan kakaknya, sangat mematikan.
Menurutnya, racun tersebut bekerja sangat cepat setelah dikonsumsi para korban.
"Sekitar 15 sampai 30 menit (durasi korban meninggal setelah mengonsumsi minuman yang sudah dicampur racun," paparnya, Selasa, dilansir TribunJogja.com.
Setelah diminum para korban, kata Sumy, racun tersebut langsung masuk ke dalam pembuluh darah.
Baca juga: Pengakuan Anak Racuni Keluarganya di Magelang: Motif Sakit Hati, Beli Racun Online, 2 Kali Beraksi
Motif Anak Kedua Racuni Sekeluarga
Polisi telah menetapkan DDS sebagai tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang.
Sajarod menyatakan, polisi menemukan kejanggalan-kejanggalan saat melakukan olah TKP yang menguatkan bahwa pelaku adalah anak kedua korban.
Kejanggalan-kejanggalan itu di antaranya yakni tidak ditemukan sisa muntahan para korban.
Lalu, hanya tersangka yang menolak jenazah para korban diautopsi, padahal keluarga lainnya mengizinkan.
Sajarod menyebut, hasil pemeriksaan sementara dari tersangka dan lingkungan sekitarnya, DDS nekat membunuh ayah, ibu, dan kakaknya sekaligus, lantaran sakit hati karena diminta menjadi tulang punggung keluarga.