Pengungsi Gempa Cianjur Jadi Pengemis di Jalanan, Kapolres akan Lakukan Penertiban
Pengungsi yang mengemis juga terlihat di Desa Nagrak di Kecamatan Cianjur mulai dari bapal-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak
Editor: Eko Sutriyanto
"Yang paling kurang itu, seperti telor dan sejenisnya.
Kami juga harus menjaga pola makan agar tidak gampang sakit. Jika terus memakan mi setiap hari, kami takut akan bermasalah ke depannya," ujarnya.
Ujang mengatakan, mereka bukannya tak bersyukur dengan beragam bantuan tersebut namun stok yang berlebihan dan tidak terpakai sangat mubazir.
Baca juga: Kisah Pengemis di Jepara, Meminta-minta untuk Bayar Cicilan Mobil, Sehari Bisa Dapat Rp 700 Ribu
Di sisi lain, untuk mencukupi berbagai kebutuhan yang tak ada dalam bantuan itu, warga Panahegan pun akhirnya mencari sumbangan di pinggir jalan.
"Uangnya nanti kami belikan gas, dan kalau bisa akan kami gunakan untuk membelokkan pipa air karena sudah kering di sini," ujarnya.
Polisi akan Tertibkan
Ditemui di Pendopo Cianjur, kemarin, Kapolres Cianjur AKBP Doni Herman, mengatakan akan menertibkan siapapun, termasuk para pengungsi, yang melakukan penggalangan dana secara liar di lokasi bencana.
"Adanya informasi itu kami langsung bergerak. Namun, kita fokus terhadap terjadinya tindak premanisme dan pemalakan di beberapa titik," ujarnya.
Tak hanya menertibkan penggalangan-penggalangan dana seperti itu, kata Doni, mereka juga mengantisipasi adanya tenda-tenda liar yang didirikan oleh warga yang bukan terdampak gempa bumi dengan motivasi lain.
"Penyisirkan itu dilakukan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk keuntungan pribadi, misalnya seperti adanya penimbunan kebutuhan bahan pangan. Kita harapkan itu tidak terjadi," ujarnya. (adi ramadan pratama/fauzi noviandi)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Banyak yang Mengemis, Bantuan Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Sehari-hari