Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Bekerja sebagai Juru Parkir di Solo, Penghasilan Rp 500 Ribu Sehari
Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar bekerja sebagai juru parkir di sebuah restoran di Solo. Pelaku dikenal pendiam dan jarang bersosialisasi.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Agus Sujatno alias Agus Muslim merupakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Pelaku diketahui terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung, namun tinggal di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pekerjaan pelaku adalah menjadi juru parkir di sebuah restoran di belakang Stadion Manahan, Solo.
Juru parkir di tempat tersebut berinisial ER mengatakan pelaku sudah sejak tahun 2019 bekerja di restoran sebagai juru parkir.
Ia juga membenarkan motor Suzuki Shogun berwarna biru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) merupakan motor milik pelaku yang digunakan untuk berangkat ke tempat kerja.
Baca juga: Fakta-fakta Bom Bunuh Diri di Bandung: 18 Saksi Diperiksa, 23 Barang Bukti dan 2 Bom Ditemukan
Diketahui, motor Suzuki Shogun berwarna biru yang terparkir di dekat Polsek Astana Anyar menjadi barang bukti penting karena terdapat tulisan pesan Agus Sujatno sebelum melakukan bom bunuh diri.
ER menjelaskan ketika menjadi juru parkir pelaku kerap memakai celana cingkrang.
"Kalau pas tugas parkir biasanya dia pakai celana cingkrang karena saya sering lewat jadi tau juga. Punya jenggot tapi tipis, ga panjang. Pakainya rompi, tapi dibelakangnya ada bordiran tulisan juru parkir," terangnya dikutip dari TribunSolo.
Pelaku menjadi juru parkir di restoran tersebut dari pukul 09.00 sampai 21.00 WIB dan bekerja 2 hari sekali.
Menurutnya penghasilan pelaku menjadi juru parkir cukup besar karena dapat membawa uang Rp 500 ribu per hari.
Dimata ER, Agus Sujatno merupakan sosok yang pendiam karena jarang berinteraksi dengan juru parkir yang lain.
"Dia pendiam, kelihatannya kalau jagongan (mengobrol) sama temennya biasa tidak sevokal temannya," tambahnya.
Pelaku, Agus Sujatno tinggal di sebuah kos di wilayah Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Ketua RT setempat, Suparno mengatakan tidak mengenal pelaku karena dari awal datang tidak melapor ke RT.