Pelaku Bom Bunuh Diri di Bandung Bekerja sebagai Juru Parkir di Solo, Penghasilan Rp 500 Ribu Sehari
Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar bekerja sebagai juru parkir di sebuah restoran di Solo. Pelaku dikenal pendiam dan jarang bersosialisasi.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Menurutnya, kelompok JAD memiliki rasa kekeluargaan, ideologi, dan militansi yang tinggi.
Meskipun jumlah anggotanya sedikit, namun sangat berbahaya karena tiga hal tersebut.
"Apabila ada kelompok mereka tertangkap, jemaahnya siap membiayai keluarganya," pungkasnya.
Robby Rubiansyah menjelaskan, anggota JAD akan menunggu anggota lain yang masih dipenjara dan akan melakukan aksi terorisme serupa, setelah bebas karena ideologi mereka sudah mengakar sangat kuat.
"Memang secara ideologi sangat kuat karena mereka ini seperti sel jaringan. Jika ada yang baru keluar dari masa hukuman, mereka akan kembali meraih sebagai ikhwan dan potensi serupa kejadian seperti yang dilakukan Agus Sujanto (pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar)," tambahnya.
Ia mengungkap saat ini masih banyak anggota JAD yang masih aktif termasuk di Bandung.
"Saya melihat ada sekian banyak bahasanya cabang JAD itu. Memang salah satunya masih aktif itu Bandung, Bandung Raya lah bahasa mereka," terangnya.
Baca juga: Polisi Periksa 3 Anggota Keluarga Pelaku Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Bandung
Kronologi meninggalnya Aipda Sofyan
Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung, AKBP Sutorih mengungkap kronologi meninggalnya Aipda Sofyan.
Aipda Sofyan merupakan petugas yang menghadang pelaku bom bunuh diri ketika ingin masuk ke Mapolsek Astana Anyar.
Peristiwa itu terjadi ketika anggota Polsek Astana Anyar sedang apel pagi.
"Saat itu apel pagi pintu gerbang ditutup. Pelaku memaksa masuk dan dihalangi Babinsa. Kebetulan saat itu almarhum yang menghalangi (pelaku) supaya tidak masuk," ujarnya pada Rabu (7/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
AKBP Sutorih mengatakan, Aipda Sofyan sempat bersitegang dan mendapat ancaman dari pelaku.
Pelaku juga mengacungkan senjata tajam ke Aipda Sofyan agar tidak mendekat.