Polisi Pastikan Ada Tersangka dalam Acara Tarik Tambang yang Mengakibatkan Satu Peserta Meninggal
Polisi memastikan ada tersangka dalam acara tarik tambang di Makassar yang menewaskan satu peserta dan membuat beberapa peserta lain luka-luka.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa para saksi acara tarik tambang yang menewaskan satu orang di Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (18/12/2022).
Selain menewaskan satu peserta bernama Masyita (43), acara ini juga mengakibatkan sejumlah peserta mengalami luka-luka.
Acara tarik tambang yang diikuti lebih dari 5000 peserta ini ditargetkan memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai peserta terbanyak.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto memastikan akan ada tersangka dari acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) tersebut.
"Ada, pasti ada (tersangka)," ujarnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Baca juga: Ketua RT Korban Tewas Acara Tarik Tambang IKA Unhas Tidak Sedang Selfie, Begini Kejadiannya
Proses penyelidikan masih terus dilakukan oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar dengan memeriksa para saksi dan panitia.
Sebelumnya, Budhi Haryanto menjelaskan penyelidikan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya unsur pidana yang mengakibatkan satu peserta meninggal.
"Adapun pemeriksaan dilakukan gunanya untuk melihat apakah dalam peristiwa tersebut ada pidana," jelasnya.
Saat ini sudah ada 25 saksi yang diperiksa oleh polisi dan proses penyelidikan masih terus berjalan.
"Kita sudah memeriksa 9 orang, dan malam ini akan 16 orang. Hari ini total kita periksa 25 orang," terangnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Menurutnya, jika kasus ini ditemukan unsur pidana, maka ada tersangka yang akan ditetapkan.
"Setelah kita simpulkan itu pidana tentunya kita akan mencari tau siapa yang melakukan peristiwa pidana tersebut," imbuhnya.
Barang bukti yang telah diamankan berupa rekaman CCTV dari 5 titik berbeda di lokasi kejadian dan tali tambang yang putus.
Baca juga: Fakta Lomba Tarik Tambang Berujung Maut: Bermula dari Foto Selfie, 1 Orang Tewas Terbentur Beton
Hingga saat ini semua yang diperiksa masih berstatus saksi.
"Semua diperiksa termasuk penyelenggara masih dalam penyelidikan untuk membuat terang peristiwa," ungkapnya.
Budhi juga akan meminta keterangan saksi ahli terkait bahan yang digunakan pada tali tambang sudah memenuhi standar atau belum.
"Nantikan ada ahlinya akan kita minta keterangannya," jelasnya pada Selasa (20/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Bukti rekaman CCTV
Dilansir dari Kompas.com, dalam rekaman CCTV terlihat detik-detik sebelum korban meninggal.
Rekaman CCTV ini tidak sesuai dengan pernyataan panitia yang mengatakan korban sedang sibuk berswafoto ketika kejadian.
Baca juga: Acara Rekor MURI Tarik Tambang di Makassar Memakan Korban Jiwa, Ternyata Tak Kantongi Izin
Korban terlihat berdiri di lokasi dan bersiap menunggu aba-aba dari panitia tarik tambang.
Ketika menunggu aba-aba ini para peserta kaget karena tali sudah ditarik dan korban terkena tarikan tambang.
Kaki korban terseret tali tambang dan korban terpental jatuh mengenai beton pembatas jalan hingga pendarahan.
Penyebab tali tambang tertarik sebelum aba-aba belum diketahui.
Kata keluarga korban
Kakak korban, Ridwan mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas atas kematian Masyita.
Ia dan pihak keluarga menganggap kematian Masyita adalah musibah dan tidak mau menyalahksan siapapun.
"Kalau masalah kejadian ini kita tidak bisa salahkan siapa pun, karena ini musibah. Kalau masalah kejadian, saya belum paham betul," jelasnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Ridwan menjelaskan korban merupakan sosok pekerja keras di keluarga.
"Sosok almarhumah itu pekerja, apalagi dia boleh dibilang tulang punggung di keluarganya," terangnya.
Korban merupakan ketua RT dan sudah memiliki dua orang anak.
Baca juga: Korban Meninggal Lomba Tarik Tambang Pecahkan Rekor Muri: Ketua RT yang Dikenal Berdedikasi Tinggi
Kesaksian panitia
Panitia IKA Unhas Sulsel, Mursalin mengatakan insiden ini murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak panitia.
Ia menjelaskan, korban tertarik tali tambang dan saat kejadian sedang sibuk berswafoto.
"Dia main selfie ibu-ibu ini, pegang-pegang tali sambil selfie jadi seakan-akan dia pegangan tali begitu. Tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," jelasnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Mursalin juga membantah adanya isu tali tambang putus dan menyebabkan korban meninggal.
"Tidak ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Tidak ada (terlilit di leher). Masa bisa terlilit orang banyak. Saya pegang toa disitu mengimbau warga tidak di sebelah kanan," terangnya.
Kesaksian peserta
Sementara itu, seorang peserta, Fahmi Erwin menjelaskan korban meninggal karena tali tambang putus.
Ia mengatakan ketika kejadian ribuan peserta sedang menunggu aba-aba untuk menarik tali dan setelah terdengar aba-aba tali tertarik sangat kencang.
"Tiba-tiba tali tambang yang tadinya membentang itu tertarik keras sampai putus," ujarnya pada Minggu (18/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kronologi Tarik Tambang Rekor MURI di Makassar Tewaskan 1 Orang, Berawal dari Foto Selfie
Karena tali putus, korban terpental hingga kepalanya terbentur beton pembatas jalan.
"Kemudian korban terpental ke belakang dan kepalanya membentur benton pembatas jalan. Setelah terbentur, dia masih tertarik sampai ke aspal," katanya.
Korban yang merupakan ketua RT di wilayah Fahmi Erwin meninggal dunia karena mengalami pendarahan.
"Sampai dia (korban) terbaring di aspal dan kepalanya pendarahan banyak di situ," bebernya.
Acara belum kantongi izin polisi
Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Syarifuddin mengungkapkan acara ini belum mengantongi izin dari kepolisian.
"Kegiatan ini sebenarnya kita tidak tahu, karena tidak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian," ujarnya pada Minggu (18/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, apabila acara ini sudah mengantongi izin kepolisian akan ada beberapa personel yang ikut mengamankan acara.
"Kebiasaan kita kan kalau ada pemberitahuan apalagi mendatangkan orang banyak, pastilah kita dari kepolisian menempatkan personel untuk melakukan pengamanan," imbuhnya.
Baca juga: Tarik Tambang di Makassar Telan Korban Jiwa, Kepala Korban Terbentur Beton Pembatas
Syarifuddin menjelaskan dalam acara tarik tambang ini ada 1 orang meninggal dan 11 orang mengalami luka-luka.
"Dari 11 orang luka, 8 orang sudah dipulangkan ke rumah masing-masing," tuturnya.
Saat ini pihak kepolisian dan tim Inafis Polrestabes Makassar sedang melakukan penyelidikan terkait insiden ini.
"Sementara kita masih mengumpulkan bahan siapa yang bisa dimintai keterangan," katanya.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Hendro Cipto) (TribunMakassar.com/Edi Sumardi/Siti Aminah/Muslimin Emba)