Tidak Terima Ajudan Istri Dimutasi, Wakil Bupati Blitar Ancam Mengundurkan Diri
Bupati memutasi 640 ASN. Salah satunya Riana, ajudan istri Wakil Bupati Blitar, Venina Santoso.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR- Wakil Bupati BLitar Rahmat Santoso mengancam akan mengundurkan diri karena ajudan istrinya dimutasi.
Ternyata, ini adalah buntut konflik Rahmat Santoso dengan Bupati Blitar Rini Syarifah.
Baca juga: Hampir 2 Pekan Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar Belum Tertangkap, Ini Kata Santoso
Rini diketahui melakukan mutasi besar-besaran pada Senin (2/1/2023).
Ada 640 ASN yang dimutasi, salah satunya Riana, ajudan istri Wakil Bupati Blitar, Venina Santoso.
"Kalau sampai enggak balik hari ini aku mundur. Buat saya gak ada perlunya. Kalau enggak balik hari ini, saya akan langsung mengundurkan diri," kata Rahmat kepada wartawan, Selasa (3/1/2022).
Santoso mengaku sangat kecewa lantaran dia dan istrinya tidak mendapatkan pemberitahuan sebelumnya terkait mutasi terhadap Riana.
Menurutnya, badan kepegawaian daerah (BKD) telah bertindak melewati batas dengan tidak menghargai posisinya sebagai seorang Wakil Bupati.
Selain mengungkapkan kekecewaan kepada BKD, Santoso juga menyebut dua nama yang diduga sebagai orang-orang yang berada di lingkaran inti Bupati Rini Syarifah.
Baca juga: Setelah Diduga Alami Gangguan Jiwa, Gus Samsudin Datangi Polsek Lodoyo Barat, Blitar: Deg-degan Saya
"Saya tidak pernah ikut campur soal yang lain-lain tapi BKD sudah di luar batas. Riana itu ikut aku, kemudian tanpa pemberitahuan dipindah. Saya Wakil Bupati lho, masak saya kalah sama Fikri sama Biyan (dua orang yang dianggap lingkaran dekat bupati)," ungkapnya.
Selama ini Riana yang merupakan ajudan Venina Santoso juga telah bekerja dengan baik.
Dirinya juga tidak mau untuk dipindah ke posisi yang lain.
"Saya tidak pernah kecewa dengan yang lain-lain tapi ajudan istri saya tahu-tahu dipindah dan tidak pernah membicarakan dengan saya dulu. Tahu-tahu digeser. Padahal Riana tidak mau digeser. Dan itu sebetulnya masalah sepele," kata Rahmat.
Komunikasi macet
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar menyebutkan macetnya komunikasi antara Bupati dan Wabup telah terjadi sejak lama.
Baca juga: Polisi Belum Berhasil Tangkap Pelaku Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Begini Kata Santoso
Kasus ini adalah puncak persoalan komunikasi mereka.
“Kalau hal sepele seperti itu saja tidak ada komunikasi apalagi kebijakan strategis. Saya kira kemacetan komunikasi ini sudah berlangsung lama. Mereka saling mendahului, saling menyalib, saling apatis, dan saling mengacau,” ujar Mujib dikutip dari Kompas.com.
Siapa sebenarnya Rahmat Santoso?
Rahmat Santoso, lahir di Surabaya pada 17 Mei 1978.
Rahmat berpasangan dengan Rini Syarifah secara mengejutkan memenangi Pilkada Kabupaten Blitar pada 2020.
Pasangan yang didukung PKB, PAN dan PKS itu mengalahkan pasangan petahana Riyanto dan Marhaenis Urip Widodo yang didukung koalisi mayoritas yang dipimpin PDI Perjuangan.
Rahmat menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar sejak 26 Februari 2021 setelah dilantik Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Riwayat Pendidikan:
SD Negeri Kertajaya 1 (1984–1990)
SMP Harapan Ibu, Jakarta (1990–1993)
Baca juga: Periksa Wakil Bupati Blitar, KPK Telusuri Aset Milik Eks Sekretaris MA Nurhadi
SMA Kertanegara Malang (1993–1996)
S-1 Universitas Merdeka Surabaya (1998–2001)
S-2 Universitas Hang Tuah (2012–2016)
Riwayat Organisasi:
Ketua Umum DPP Ikatan Penasehat Hukum Indonesia (2018–2023)[3]
Vice President Kongres Advokat Indonesia (2019)
Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Pemuda Pancasila Kota Surabaya (2019)
Dewan Penasehat Muay Thai Kota Surabaya (2020)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPD PAN Kabupaten Blitar (2020–2025)[4]
Karier:
Komisaris Rahmat Santoso & Partners Law Firm (2008–sekarang)
Komisaris PT Rajawali Sakti Nusantara (2009–sekarang)
Komisaris PT Mulia Artha Sejati (2012–sekarang)
Pemilik Usaha Sarang Burung Walet (1993–sekarang)
Wakil Bupati Blitar (2021–sekarang)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BIODATA Rahmat Santoso, Wakil Bupati Blitar yang Ancam Mundur karena Ajudan Istri Dimutasi Bupati