Tidak Terima Ajaran Bab Kesucian Dilabeli Aliran Sesat, Yayasan di Gowa Ditutup Pimpinannya Sendiri
Setelah disebut aliran sesat oleh MUI Sulsel, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah ditutup oleh pimpinannya sendiri.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
Setelah dinyatakan sesat oleh MUI Sulsel, belasan santri Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah keluar.
Baca juga: Menteri Agama Sebut Perlu Ada Dialog Persuasif soal Aliran Sesat Bab Kesucian di Gowa
Para santri yang belajar di yayasan ini merupakan anak miskin dan yatim piatu.
"Sudah ada yang pulang sekitar 17-an, siapa yang tidak takut dibilangin sesat. Pasti larilah."
"Sebelumnya ada sekitar 50-an lebih anak yang belajar di sini secara gratis."
"Mereka yang belajar itu anak miskin atau kurang mampu dan yatim," tandasnya.
Ia juga meminta pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang melabeli yayasannya sesat untuk ikut mengurus para santri yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.
"Lah terus mereka bagaimana setelah keluar dari sini? Apakah kau menyediakan tempat setelah mereka keluar dari sini?"
"Terus anak-anak ini bagaimana? Aapakah akan mendapatkan bimbingan atau bagaimana?" pungkasnya.
Disebut Sesat karena Unggahan di Media Sosial
Sebelumnya, Hadi menyesalkan pernyataan MUI Sulsel dilakukan tanpa melakukan klarifikasi ke pihak yayasan.
"Yang memviralkan itu, saya baca dari (komentar) MUI Sulsel."
"Nah, mereka dari pihak MUI tidak pernah klarifikasi, tidak pernah datang menanyakan," jelasnya.
Baca juga: Menteri Agama Minta Masyarakat Tak Main Hakim Sendiri Sikapi Aliran Bab Kesucian di Gowa
Ia menjelaskan, viralnya aliran Bab Kesucian karena fotonya diambil tanpa izin oleh seseorang dan diberi keterangan aliran sesat.
"Bagaimana mengatakan sesat, hanya mengambil gambar, mengambil foto, lalu menuliskan kata-kata sesat tanpa klarifikasi, tanpa bertanya, itu 'kan sepihak," tegasnya.