Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Lato-lato Memakan Korban di Kalbar: Mata Bocah Terkena Serpihan dan Berujung Dioperasi

Berikut fakta lato-lato memakan korban di di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar). Mata seorang bocah dioperasi karena terkena serpihan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta Lato-lato Memakan Korban di Kalbar: Mata Bocah Terkena Serpihan dan Berujung Dioperasi
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Ilustrasi lato-lato - Berikut fakta lato-lato memakan korban di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar). Ada seorang bocah terkena serpihan lato-lato hingga berujung operasi. 

Ari membenarkan kejadian yang menimpa anaknya itu.

Ia menjelaskan, setelah kejadian, Ari membawa anaknya ke dokter praktik di Kimia Farma untuk menjalani pemeriksaan.

AN kemudian dirujuk RSUD dr Soedarso Pontianak untuk menjalani operasi pada 29 Desember 2022 lalu.

Ari mengabarkan, kondisi anaknya itu sudah berangsur membaik.

"Sekarang sih sudah mulai membaik, kita juga dikasih obat tetes di mana harus rutin untuk diberikan. Cuma pandangan masih kabur dan matanya merah," dikutip dari TribunPontianak.co.id.

AN kini sedang menjalani rawat jalan di rumahnya di Kecamatan Sungai Raya dengan pengawasan pihak Dinas Kesehatan Kubu Raya.

Kepala Dinkes Kubu Raya, Marijan menegaskan, pihaknya siap membantu kesembuhan AN.

BERITA REKOMENDASI

"Jika butuh pengobatan atau obat-obatan kita segera memberikannya," katanya.

Bupati Kubu Raya turun tangan

H Muda Mahendrawan, Bupati Kubu Raya akan mengeluarkan surat edaran terkait permaian  lato-lato.
H Muda Mahendrawan, Bupati Kubu Raya akan mengeluarkan surat edaran terkait permaian lato-lato. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa)

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengaku sudah kejadian yang menimpa AN.

Oleh karenanya, Muda akan mengambil langkah agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Pemkab Kubu Raya akan mengeluarkan surat edaran untuk mengatur permainan lato-lato.


"Nanti kita akan keluarkan surat edaran, agar tidak membawa mainan serupa atau yang dapat menganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah," kata Muda dikutip dari TribunKubuRaya.com.

Muda menegaskan, pihaknya tidak melarang permainan ini, namun disisi lain perlu adanya pengawasan dari orangtua kepada anak-anaknya.

Sekolah juga diminta berperan aktif mengingatkan perserta didiknya perihal permainan lato-lato ini.

"Boleh bermain, jika di luar sekolah, dan mohon atensi pada seluruh guru dan orangtua agar mengingatkan dan mengawasi anaknya untuk fokus belajar jika di sekolah," tegas Muda.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPontianak.co.id/Ferlianus Tedi Yahya/Hadi Sudirmansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas