MML Berperan Sebagai Eksekutor Pembunuhan Mandani, 2 Tersangka Lainnya Ikut Menikam & Pemilik Pisau
MML bertindak sebagai eksekutor dalam aksi pembunuhan korban Mandani. Dua tersangka lainnya, MH dan MD ikut dalam aksi pembunuhan itu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Polresta Bengkulu menetapkan 3 orang sebagai tersangka kasus pembunuhan Mandani (23).
Ketiga tersangka masing-masing MML (23) warga Kelurahan Panorama Kota Bengkulu, MH (18) warga Kelurahan Kebun Tebeng Kota Bengkulu dan MD (18) warga Kelurahan Panorama Kota Bengkulu.
Tiga pelaku ditetapkan sebagai tersangka memiliki peran berbeda.
Menurut keterangan Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono, MML bertindak sebagai eksekutor dalam aksi pembunuhan korban Mandani.
Baca juga: Pembunuhan Bocah di Makassar, Pelaku Tergiur Keuntungan Jual Organ Korban, Dokter: Tak Semudah Itu
Sedangkan 2 tersangka lainnya, MH dan MD telah ikut dalam aksi pembunuhan terhadap korban.
"Untuk tersangka utama MML baru berhasil diamankan tadi malam (Rabu 11 Januari 2023) sekitar pukul 23.45 WIB. Sedangkan 2 tersangka lainnya diamankan juga kemarin sekitar pukul 07.30 WIB," ungkap Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Aris Sulistyono saat press release, Kamis (12/1/2023).
Ketiga tersangka yang berhasil diamankan Polresta Bengkulu ini memiliki peran yang berbeda-beda.
Tersangka MML memiliki peran menusuk dada kiri korban dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau.
Selanjutnya tersangka MH, yaitu mengikuti MML ke TKP untuk melakukan penusukan terhadap korban,
Dia juga sudah mengetahui jika tersangka MML akan melakukan pembunuhan terhadap korban.
Sedangkan untuk tersangka MD adalah pemilik dari pisau yang digunakan oleh MML untuk melakukan penusukan terhadap korban.
Saat kejadian MD juga ikut dengan tersangka MML saat melakukan pembunuhan terhadap korban.
"Dari apa yang telah terungkap dapat ditemukan titik terang terkait kasus pembunuhan berencana. Atas tangkapan ini selanjutnya akan dijadikan polisi sebagai alat bukti untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Aris.
Baca juga: Polisi Masih Buru Terduga Lain Kasus Pembunuhan Warga Tebeng Kota Bengkulu: 2 Orang Sudah Ditangkap
Sebelumnya, Mandani (26) warga Kelurahan Kebun Tebeng, Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu tewas ditusuk, pada Minggu (8/1/2023) sekira pukul 04.00 WIB.
Menurut keterangan saksi, korban dikejar para pelaku penusukan sampai ke rumah.
Korban mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kiri, sebelum akhinya meninggal usai dibawa ke RSHD Kota Bengkulu.
Kasi Humas Polresta Bengkulu, AKP Sugiharto mengatakan, korban ditemukan oleh saksi Andri saat hendak melaksanakan salat subuh dan melihat korban dalam keadaan sudah tergeletak.
Menurut keterangan saksi, korban bersimbah darah lantaran mengalami luka tusuk.
Baru Bebas dari Penjara
Korban Mandani ternyata baru bebas dari penjara.
Ayah angkat korban, Andri Sol (63) mengatakan, usai bebas pada Desember lalu, korban meninggalkan rumah beberapa waktu ini dan baru pulang saat malam kejadian.
"Dia itu baru keluar penjara, karena mencuri. Bebas bulan Desember 2022 lalu. Kemudian izin ke Jambi mau kerja disana. Lalu pulang dan akhirnya pergi lagi beberapa kali," kata Andri kepada TribunBengkulu.com, Minggu (8/1/2023).
Namun pada Sabtu (7/1/2023) malam, korban kembali ke rumah Andri secara diam-diam, dan langsung masuk ke kamar.
"Saya tahu dia pulang, tapi orang rumah (istri) tidak tahu," kata Andri.
Baca juga: Anggota Polrestabes Makassar dan Brimob Berjaga di Rumah Pelaku Pembunuhan dan Penculikan Anak
Kejadian penikaman terhadap korban, Andri menduga pada subuh tepat di depan pintu rumahnya.
Kemungkinan, saat kejadian, pintu diketuk para pelaku.
Karena Andri sendiri berada di kamar mandi di belakang rumah, maka korban yang terbangun membukakan pintu.
"Begitu buka pintu, mungkin langsung ditikam oleh pelaku ini," kata Andri.
Andri mengatakan, sudah terima dengan nasib anak angkatnya ini yang harus meninggal dunia di rumahnya.
"Sudah suratan meninggal disini," ungkap dia.
Korban Ditemukan oleh Ayah Angkat
Korban ditikam di rumah orang tua angkatnya di Jalan Merapi 12, RT 04 RW 01 Kelurahan Kebun Tebeng, Kota Bengkulu, sekitar pukul 04.02 WIB subuh.
Saat kejadian, ayah angkat korban, Andri Sol (63 tahun) tengah bersiap-siap untuk salat subuh.
Namun saat keluar kamar mandi, datang korban dan langsung terduduk dan kemudian tergeletak.
Tak lama, datang orang tak dikenal yang masuk ke dalam rumah, sambil memegang pisau.
Andri Sol kemudian mengusir orang tersebut hingga ke depan rumah.
"Dia (orang tak dikenal) lari ke depan rumah. Aku kedepan, aku yang ingin ditujah (ditusuknya). Dihalang sama kawannya yang lain," kata Andri Sol kepada TribunBengkulu.com.
Rupanya ada sekelompok orang di depan rumah Andri, diperkirakan hingga 10 orang. Mereka juga berteriak bahwa mereka bermasalah dengan anak angkatnya.
Salah satu pelaku mengatakan korban telah kabur. Mereka kemudian menghidupkan sepeda motor dan kemudian pergi meninggalkan TKP.
Andri segera kembali masuk rumah dan memapah korban kedepan untuk segera dibawa ke rumah sakit. Dia juga sempat membangunkan salah satu tetangga untuk membantunya.
Di perjalanan dengan menggunakan motor, korban sudah terkulai lemas.
Awalnya, Andri tidak langsung ke rumah sakit, namun pergi dulu ke Polsek Ratu Agung, dengan alasan takut bertemu para pelaku. Polisi kemudian membawa korban dengan mobil ke RSHD.
"Di rumah sakit, sudah aman. Lukanya di perut sudah diperban. Lalu saya pulang dulu, ambil helm dan siap-siap. Saya kembali ke rumah sakit lagi, sudah meninggal," kata Andri.
Saat ini, jenazah korban sudah diserahkan ke pihak kepolisian, dan masih dalam pencarian keluarga kandung korban untuk dimakamkan.
"Polisi katanya juga masih mencari pelaku ini," ungkap Andri.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Ini Tampang 3 Tersangka Pembunuhan Warga di Kelurahan Kebun Tebeng Kota Bengkulu
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.