Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengendara Motor Hantam Bus Tayo hingga Tewas di Tangerang: Penyakit Saraf Kejepit Korban Kambuh

Kasus berakhir damai setelah mediasi Satlantas Polres Metro Tangerang Kota yang mempertemukan keluarga korban dengan operator bus

Editor: Erik S
zoom-in Pengendara Motor Hantam Bus Tayo hingga Tewas di Tangerang: Penyakit Saraf Kejepit Korban Kambuh
ISTIMEWA
(Ilustrasi) Polres Metro Tangerang Kota  segera menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terkait kecelakaan maut sepeda motor menghantam Bus Tayo. 

Menurut Badruzzaman, pihaknya akan segera memproses kasus tersebut agar dapat diterbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

"Alhamdulillah untuk perdamaian sudah selesai, nanti kita lengkapi persyaratan berkas untuk SP3-nya," terangnya.

Ia memastikan, penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut akibat korban kehilangan konsentrasi saat berkendara.

Pasalnya, saat kejadian korban saat itu hendak menjalani pengobatan saraf kejepit.

Saraf terjepit atau HNP (Hernia Nucleus Pulposus) adalah kondisi ketika bantalan antartulang belakang, yang lembut dan seperti agar-agar, menonjol dan menekan saraf di sekitarnya, menimbulkan rasa nyeri.

"Berdasarkan informasi dari keluarga, korban itu memiliki riwayat sakit saraf kejepit dan sudah berobat ke dokter (sejak lama)," tuturnya.

Menurutnya, sebelum peristiwa naas itu terjadi, korban tengah dalam perjalanan pulang dari tempatnya bekerja.

Baca juga: Pengedar Ganja Ditangkap Usai Alami Kecelakaan di Depan Mapolres Merauke

Berita Rekomendasi

Korban yang tengah bekerja saat itu, meminta izin pulang lebih dahulu menjalani pengobatan.

Namun belum sampai tujuan, sakit yang diderita tersebut diduga kambuh dan membuat korban kehilangan konsentrasi dalam berkendara.

"Jadi sebelum kejadian, almarhum sudah izin pulang lebih dahulu sama personalia di tempatnya bekerja untuk berobat, mungkin dalam perjalanan pulang itu, riwayat sakitnya kambuh, sehingga berkendaranya kehilangan konsentrasi," ucapnya.

"Karena merasa sakitnya kambuh, kami menduga korban nge-blank (hilang fokus) dan akhirnya terjadi kecelakaan itu," jelas AKP Badruzzaman.

Penulis: Gilbert Sem Sandro

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sopir Bus Tayo Lepas Jerat Hukum, Keluarga Korban Kecelakaan Damai setelah Terima Uang Rp 20,5 Juta

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas