Update Situasi Terkini di PT GNI, Operasional Kembali Dimulai, Aparat Bersenjata Lengkap Masih Siaga
Didik Supranoto mengatakan, perkembangan situasi di lokasi PT GNI relatif kondusif, perusahaan hari ini kembali memulai operasional
Editor: Muhammad Zulfikar
“Dua korban meninggal dunia telah teridentifikasi yaitu berinisial XE (30), warga negara Cina dan MS (19) warga Pare-pare, Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, terdapat 548 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri yang dikerahkan untuk mengamankan area smelter PT GNI di Morowali Utara.
Listyo menjelaskan, tambahan pasukan 2 satuan setingkat kompi (SSK) brimob dari pusat juga akan dikerahkan untuk penguatan keamanan di lokasi.
"Saat ini personel pengamanan baik dari TNI maupun Polri telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK brimob dari pusat," katanya, Senin.
Listyo menegaskan, kepolisian akan menindak tegas terhadap upaya pengrusakan dan tindakan anarkis.
"Sehingga ke depan kita harapkan hal seperti ini tidak terulang kembali dan tentunya kepolisian bersama rekan TNI siap untuk menjaga, mengawal, dan mengamankan program yang jadi kebijakan pemerintah, termasuk di dalamnya terkait program investasi," imbuh dia.
Kronologi Kejadian
Kericuhan kembali terjadi di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Aksi saling serang melibatkan tenaga kerja PT GNI terjadi pada Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 21.00 Wita.
Diketahui, kericuhan ini melibatkan tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal.
Baca juga: Pascaricuh yang Tewaskan 2 Orang di Morowali, Pemerintah Imbau PT GNI Lebih Terbuka dan Profesional
Berikut kronologi kericuhan di PT GNI berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPalu.com.
Kericuhan diawali karyawan Indonesia menggelar aksi Mogok Kerja dan masuk ke pabrik untuk mengajak buruh lainnya mengikuti kegiatan itu.
Saat di dalam pabrik, buruh asal China yang tidak ingin mengikuti aksi Mogok Kerja malah menyerang sejumlah karyawan lokal.
Aksi pekerja asing itu mendapat perlawanan hingga terjadi bentrok.