Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Panitia Dilaporkan ke Polisi karena Dianggap Lalai

Pihak keluarga korban melaporkan panitia Diksar Mapala Teknik Universitas Hasanuddin ke Polisi karena dianggap lalai dan tidak bertanggung jawab.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar Mapala, Panitia Dilaporkan ke Polisi karena Dianggap Lalai
Tribun Timur
Seorang mahasiswa Universitwas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Virendy Marjefy Wehantouw (18) meninggal dunia saat mengikuti kegiatan diksar Mapala di Tompobulu. - Pihak keluarga korban melaporkan panitia Diksar Mapala Teknik Universitas Hasanuddin ke Polisi karena dianggap lalai dan tidak bertanggung jawab. 

Namun ayah korban, James Wehantouw mengaku menemukan luka lebam pada jasad Virendy Marjefy.

"Itu ada lebam, ada luka apa, cuma kita positif thinking saja karena kita sulit jelaskan," ujarnya dikutip dari TribunMakassar.com.

Untuk mengungkap penyebab luka lebam ini, jasad korban harus diautopsi terlebih dahulu.

James Wehantouw keberatan jika jasad anaknya diautopsi dan memilih untuk langsung memakamkannya pada Senin (16/1/2023).

"Karena kalau kita mau tau penyebabnya kita harus autopsi. Setelah kita pihak keluarga pertimbangan kita keberatan autopsi," jelasnya.

Ada Beberapa Kejanggalan dalam Kematian Korban

Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke Polres Maros.

Berita Rekomendasi

James Wehantouw mengaku menemukan berbagai kejanggalan dalam kematian Virendy Marjefy.

Kejanggalan yang pertama yakni tidak adanya izin kegiatan ke pihak kepolisian atau pemerintah setempat.

"Kalau diizinkan pasti dipantau, tapi ini mereka ini tidak dilengkapi surat izin, peralatan medis juga tidak lengkap, masa juga tidak dokumentasi," terangnya dikutip dari TribunMakassar.com.

Baca juga: Sosok Mahasiswa yang Meninggal Dunia saat Diksar Mapala, Cucu dari Guru Besar Unhas

Kemudian, keluarga baru dikabari korban meninggal sehari setelah kejadian atau ketika korban sudah berada di rumah sakit dalam keadaan meninggal.

"Handphone peserta juga dikumpulkan, berikutnya lagi kejadian ini pagi baru kami diberi tahu, sudah di rumah sakit," ungkapnya.

Menurut James, panitia Diksar Mapala melakukan berbagai kesalahan yang mengakibatkan anaknya meninggal.

Selain itu, ia mencurigai ada sesuatu yang disembunyikan dari pihak panitia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas