Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengasuh Ponpes di Jember Terbukti Cabuli 4 Santriwati, Ngaku Lakukan Aksi di Studio Pesantren

Pengasuh Ponpes di Jember, Fahim Mawardi terbukti telah melakukan pencabulan kepada empat santriwatinya. Ia dijerat dengan tiga pasal yang berbeda.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Pengasuh Ponpes di Jember Terbukti Cabuli 4 Santriwati, Ngaku Lakukan Aksi di Studio Pesantren
net
Ilustrasi tindak asusila - Pengasuh Ponpes di Jember terbukti telah mencabuli empat santriwatinya. Tindakan asusila ini dilakukan di sebuah studio di dalam pesantren. 

Menurut Hery Purnomo tidak perlu ada yang menghalangi upaya praperadilan karena termasuk hak hukum.

"Kami siap menghadapi segala bentuk perlawanan, termasuk tahapan nanti praperadilan," paparnya.

Hingga saat ini pihaknya belum mendapat surat panggilan dari Pengadilan Negeri Jember terkait praperadilan yang diajukan kuasa hukum Fahim Mawardi.

"Ada gugatan ini masih kami tunggu dari pengadilan, terkait praperadilan," pungkasnya.

Situasi Pondok Pesantren Al-Djalil 2 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember. 
Situasi Pondok Pesantren Al-Djalil 2 di Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember.  (SURYA.CO.ID/IMAM NAHWAWI)

Praperadilan Diajukan Kuasa Hukum Fahim Mawardi

Fahim Mawardi telah ditahan di Polres Jember sejak Selasa (17/1/2023).

Kuasa hukum Fahim Mawardi, Alananto menilai pasal yang disangkakan ke kliennya terkesan sangat prematur dan ada upaya penahanan secara paksa.

Berita Rekomendasi

Ia mengaku akan mengajukan praperadilan atas penahanan yang dilakukan Polres Jember, Jawa Timur kepada kliennya.

Setelah menjalani proses pemeriksaan sebagai tersangka, Fahim Mawardi langsung ditahan.

Baca juga: Kasus Tindak Asusila di Pondok Pesantren Marak Terjadi, Kemenag Jatim Berikan Tips Pilih Ponpes

Alananto mengatakan pihak Fahim Mawardi telah mengirim surat ke penyidik supaya tidak dilakukan penahanan karena masih memiliki santri yang harus dibimbing.

"Dasar argumentasi dalam surat permohonan tersebut. Karena Kiai Fahim memiliki tanggung jawab besar di Pondok pesantren, yang disitu banyak santri dan santriwati membutuhkan bimbingan beliau," jelasnya dikutip dari TribunJember.com.

Dalam surat tersebut juga tertulis, Fahim Mawardi masih memiliki kewajiban merawat ibunya yang sakit jantung.

"Kami juga sertakan rekaman medisnya. Ini yang seharusnya menjadi pertimbangan Kapolres Jember dan jajaran penyidik, supaya tidak dilakukan upaya paksa ini," paparnya.

Atas dasar tersebut, kuasa hukum Fahim Mawardi yang berjumlah tiga orang akan melakukan perlawanan dengan cara mengajukan praperadilan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas