Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah di Cimahi Aniaya 2 Anaknya Karena Ambil Uang: Satu Meninggal Dunia, Pelaku Jadi Tersangka

Ade menyiksa anak perempuannya berinisial AH (10) hingga meninggal dunia, sedangkan anak laki-laki yakni AMN mengalami luka

Editor: Erik S
zoom-in Ayah di Cimahi Aniaya 2 Anaknya Karena Ambil Uang: Satu Meninggal Dunia, Pelaku Jadi Tersangka
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Foto Ade Bogel (37) seorang ayah yang tega menyiksa dua anaknya kandungnya sendiri 

Aldi mengatakan, sebelum melakukan penganiayaan itu, tersangka sempat menanyakan kepada kedua korban terkait alasan mengambil uang hasil kerjanya sebagai pengamen di daerah Cipaganti, Kota Bandung tersebut.

"Jadi, yang mengambil uang itu kedua anaknya, pelaku sempat menanyakan uangnya untuk apa, ternyata uang itu untuk jajan dan dibagikan kepada teman-temannya, untuk uang yang diambil Rp 450 ribu," kata Aldi.

Baca juga: Satu dari 2 Korban Penganiayaan Ayah Kandung Meninggal, Warga Curiga Saat Pelaku Bawa Anak ke RS

Ia mengatakan, terkait motif aksi penganiayaan karena korban mengambil uang itu baru sebatas keterangan dari pelaku saja dan belum diperkuat dari saksi korban yang selamat.

"Itu baru menurut keterangan dari pelaku ya, karena kita belum menggali keterangan dari saksi yang masih hidup," ucapnya.

Kesaksian warga

Sebelum aksi penganiyaan tersebut terbongkar, warga mendengar suara ribut dari sebuah kamar kontrakan lantai dua yang dihuni oleh pelaku yakni Ade Bogel (37) bersama istrinya N dan dua anaknya yakni AH (10) dan AMN (12).

Diketahui, akibat penganiayaan ini AH bocah perempuan meninggal dunia, sedangkan bocah laki-laki yakni AMN mengalami luka yang cukup serius hingga harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Sartika Asih.

Baca juga: Kasus Penganiayaan yang Dilakukan Anak Anggota DPRD Wajo Tetap Diproses Hukum, Korban Tolak Berdamai

BERITA REKOMENDASI

Warga setempat, Jubaedah (63) mengatakan, suara yang terdengar oleh sejumlah warga dari kamar kontrakan lantai dua yang dihuni terduga pelaku tersebut seperti suara anak-anak yang lagi bermain loncat-loncatan.

"Suaranya beuleudag-beuleudug, dikira saya anak-anak itu nakal lagi bermain loncat-loncatan. Kirain enggak ada bapaknya, tapi pas dilihat motornya ada," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (7/2/2023).

Setelah mengetahui ayah dari anak tersebut berada di kamar kontrakan, Jubaedah pun lantas menghiraukan suara itu karena sebelumnya tidak menyangka ada aksi penganiyaan yang dilakukan ayah kandung terhadap dua anaknya itu.

"Setelah melihat motor bapaknya ada, saya langsung masuk lagi ke dalam. Tahu-tahu (ada penganiayaan) itu dari pamannya yang nanyain ada ambulans enggak? terus saya jawab gak tahu dan saya nanya lagi siapa yang meninggal, katanya ini anak yang di atas kontrakan," kata Jubaedah.

Setelah mendengar kabar tersebut, Jubaedah dan warga lainnya pun kaget karena sebelumnya sama sekali tidak terdengar anak yang menangis, justru mereka hanya mendengar suara keributan dari anak-anak yang tengah asyik bermain di kamar kontrakan lantai dua itu.

Baca juga: Keluarga Tersangka Pelecehan di Sukabumi Laporkan Nenek Korban Terkait Dugaan Penganiayaan

"Enggak kedengaran ada suara nangis, tapi hanya suara berisik. Kalau kejadian (penganiayaan) kemungkinan sekitar pukul 13.00 WIB, tapi saya awalnya enggak tahu, kalau saya tahu langsung laporan ke pak RT," ucapnya.

Warga lainnya Ai (41) mengatakan, suara berisik yang terdengar dari kamar kontrakan korban dan terduga pelaku itu awalnya hanya dikira suara berisik drum yang sedang dimainkan oleh ayah kedua bocah tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas