UPDATE Gempa di Papua, Viral Anak SD Berdoa Agar Musibah Gempa Kota Jayapura Tidak Seperti di Turki
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Paniai, Provinsi Papua Tengah, beserta para guru pun langsung memanjatkan doa.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Gempa bumi berkekuatan 5.2 Magnitudo yang mengguncang Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).
Akibat gempa tersebut, sejumlah bagunan pun rusak berantakan dan empat warga dikabarkan meninggal dunia.
Merespon musibah tersebut sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Paniai, Provinsi Papua Tengah, beserta para guru pun langsung memanjatkan doa.
Dilansir dari sebuah video yang diperoleh Tribun-Papua.com, terlihat para siswa mengenakan seragam pramuka.
Dalam video berdurasi 1:02 menit terlihat para siswa mengangkat tangan kanan mereka dan berdoa kepada Tuhan agar menghentikan gempa di Kota Jayapura.
"Kami dari Enarotali, Paniai, menahan bencana gempa bumi di Jayapura, ibu Kota Papua dan kami setopkan bencana gempa melalui tembok pertahanan Tuhan," kata para siswa SD dalam video tersebut.
Mereka meminta agar sang pencipta menahan guncangan gempa yang terjadi.
"Tuhan Yesus, jaga Kota Jayapura karena kami tidak mau sama seperti Turki (Turkiye), dan kami tidak mau itu, maka Tuhan lindungi Kota Jayapura," seru para siswa tersebut.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Yustus Rumakiek mengatakan, gempa yang terjadi pukul 13.28 WIT, berkekuatan 5.4 magnitudo.
"Titik gempa di 2.60 LS, 140.66 BT (1 km Barat Daya Jayapura), dengan Kedalaman, 10 Km," jelas Yustus.
Baca juga: VIRAL Siswa SDN di Paniai Papua Tengah Berdoa Minta Sang Pencipta Menahan Guncangan Gempa
Yustus menyebut, jika disesuaikan dengan lokasi episenter, dan kedalaman hiposenter serta mekanisme patahan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
"Ini terjadi karena adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura," ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, maka diharapkan agar warga Kota Jayapura terus waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
500 KK mengungsi