Banjir Menerjang Lombok Barat, Seorang Anak Delapan Tahun Dilaporkan Tewas
Menurut Khalid, banjir terjadi setelah dipicu oleh curah hujan yang tinggi sejak Minggu (12/2) pukul 10.00 WITA hingga Senin (13/2) pagi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anak berusia delapan tahun menjadi korban banjir yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (13/2/2023).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat Khalid, menuturkan bahwa korban meninggal setelah tertimbun tembok halaman rumah yang roboh diterjang banjir. Pada saat kejadian, sang korban sedang ditemani neneknya tidur di bale-bale.
"Kejadiannya begitu cepat (banjir bandang). Karena anak ini takut dengan petir, kemudian minta tidur di bale-bale depan rumah ditemani nenek. Seketika itu banjir datang dengan cepat menerjang tembok halaman rumah lalu roboh. Si nenek selamat, namun anak ini tidak terselamatkan," tutur Khalid dikutip dari siaran pers BNPB, Selasa, (14/2/2023).
Baca juga: Ada 21 Titik Pengungsian Banjir Makassar, Pengungsi Butuh Dapur Umum dan Posko Kesehatan
Menurut Khalid, banjir terjadi setelah dipicu oleh curah hujan yang tinggi sejak Minggu (12/2) pukul 10.00 WITA hingga Senin (13/2) pagi.
Selain itu, beberapa drainase juga mengalami penyempitan oleh sedimentasi maupun sampah dan faktor lain. Oleh sebab itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan lintas instansi untuk mengatasi permasalahan tata kelola lingkungan.
"Hujan awalnya gerimis sejak Minggu malam (12/2). Kemudian deras sampai Senin pagi (13/2). Beberapa sistem drainase juga sepertinya memang banyak sumbatan," kata Khalid.
"Kami akan berkoordinasi dengan instansi-instansi yang ada untuk memperbaiki saluran air dan sebagainya sebagai antisipasi bencana susulan. Curah hujan masih tinggi," imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kabupaten Lombok Barat telah berdampak pada 2.089 KK yang berada di empat desa.
Adapun wilayah desa yang terdampak meliputi Desa Gempol, Desa Persiapan Pengantan, Desa Sekotong Tengah di Kecamatan Sekotong dan Desa Senteluk di Kecamatan Batulayar.
Banjir dengan tinggi muka air antara 30-70 sentimeter itu telah menyebabkan lima rumah rusak ringan.
Baca juga: Sebanyak 2.500 Warga Jayapura Mengungsi Akibat Gempa, BNPB Berikan Bantuan Sebesar Rp 1 Miliar
Adapun situasi dan kondisi saat ini banjir telah surut dan tidak ada genangan lagi. Sementara itu masyarakat bergotong-royong untuk membersihkan puing dan lumpur yang terbawa banjir.
"Banjir sudah surut. Masyarakat sudah membersihkan rumah mereka dari lumpur," jelas Khalid.
Wilayah Kabupaten Lombok Barat masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan dan sedang serta dapat disertai petir hingga Rabu (15/2), menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Merespon adanya informasi prakiraan cuaca tersebut, BNPB mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk dapat melakukan upaya antisipatif yang merujuk kepada peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.