Kisah Ernawati, Bhayangkari yang 4 Tahun Cari Keadilan atas Tewasnya Kakak, Diduga Disiksa Polisi
Berikut kisah Ernawati, seorang Bhayangkari yang empat tahun mencari keadilan atas tewasnya sang kakak diduga karena disiksa anggota polisi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati

Tak berselang lama, Ernawati memperoleh kabar, Kaharuddin ditangkap, dibawa ke posko Resmob Polda Sulsel, dan meninggal dunia dari keponakan teman wanita kakaknya tersebut.
"Saya tahu tewas ditelepon oleh keponakan teman wanitanya almarhum bahwa almarhum sudah meninggal dunia. Mayatnya di Rumah Sakit Bhayangkara," tuturnya.
"Teman wanitanya almarhum datang ke rumah pukul 09.00 WITA hari yang sama pada saat penangkapan terjadi pada Rabu 24 Juli 2019," sambung Ernawati.
Tewas 3 Jam usai Ditangkap, Pihak Rumah Sakit Disebut Palsukan Tanda Tangan Penolakan Autopsi
Ernawati pun juga memperoleh kabar bahwa Kaharuddin disebut tewas akibat ditembak polisi lantaran berusaha melarikan diri saat ditangkap.
Ia menyebut Kaharuddin dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.00 WITA dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Namun, Ernawati mengaku tidak percaya jika kakaknya meninggal karena hendak melarikan diri saat ditangkap.
Alhasil ia pun menduga Kaharuddin telah tewas saat dilakukan pemeriksaan di Resmob Polda Sulsel.
"Almarhum meninggal dunia di dalam Posko Resmob Polda Sulsel yang dimana Kanit Resmobnya pada saat kejadian yaitu Kompol Edy Sabhara," ujarnya.
Kemudian, Ernawati pun menuju RS Bhayangkara untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari Kaharuddin.
Sesampainya di sana, dirinya mengungkapkan bahwa pihak RS Bhayangkara terkesan menutup-nutupi kematian Kaharuddin yaitu dengan memalsukan tanda tangan keluarga terkait penolakan autopsi.
Baca juga: Viral Video Narasi Pesta Gay di Kota Bogor, Begini Penjelasan Pemilik Cafe dan Temuan Camat
Tak hanya itu, Ernawati selaku adik kandungnya pun dilarang pihak RS Bhayangkara untuk melihat kondisi jenazah kakaknya.
Selain itu, Ernawati juga menyebut pakaian yang terakhir dipakai Kaharuddin disembunyikan oleh pihak kepolisian.
"Setelah saya tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, saya mau melihat jenazah tidak diizinkan, dan mereka melarang saya jangan ribut banyak media di luar karena ibu Ernawati kan Bhayangkari, jangan ribut," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.