Warga Bantul Dipukuli hingga Tewas dalam Kondisi Terikat Tali, Saat Lemas Dicelupkan dalam Got
Mayat Baharudin ditemukan terikat tali dan membusuk di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Fakta baru terungkap.
Sebelum meninggal dunia, Baharudin Wicaksono warga Bantul, DI Yogyakarta mendapatkan penyiksaan.
Mayat Baharudin ditemukan terikat tali dan membusuk di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Penyiksaan itu dilakukan enam terduga pelaku warga Jogja, Sleman, Wonosobo dan Bantul.
Mereka adalah C (28) Jogja, MM (26) Bantul, FN (25) Wonosobo, AD (24) Sleman, ID (26) Sleman, dan satu tersangka yang masih anak-anak adalah AA (17) Sleman.
Berikut deretan fakta-faktanya :
1. Dipicu Soal Gadai Mengadai
Motif dan kronologi kasus pembunuhaan terhadap Baharudin Wicaksono (29), warga Bantul berdasarkan keterangan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Purworejo dilatarbelakangi oleh masalah gadai-mengadai sepeda motor antara tersangka C dengan korban.
Tersangka C mengadaikan sepeda motornya sebesar Rp4 juta kepada seseorang lewat perantara korban.
Baca juga: SMA Tarakanita 1 Jakarta Beri Pernyataan Sikap Terkait Kasus Penganiayaan David yang Seret Siswinya
Namun korban ikut menumpangi atau menaikkan nilai gadai sepeda motor tersebut menjadi Rp5,5 juta dan tindakan korban itu tidak diketahui oleh tersangka C.
Dampaknya adalah ketika tersangka C hendak menebus sepeda motor ia tidak bisa.
Tersangka C kemudian merasa kesal.
C bersama rekannya MM menjemput korban dari indekost pacar korban.
2. Dianiaya bergantian
C, MM dan 4 temannya yang berjumlah enam orang secara gantian memukuli dan menganiaya korban di dalam mobil.
Korban dijemput tersangka pada Rabu (15/2/2023) malam dan diperkirakan meninggal pada Jumat (17/2/2023).
Sadisnya, tindakan penganiayaan itu dilakukan di banyak tempat.
Antara lain di Pantai Depok dekat landasan pacu, di daerah Bantul, dan Sleman.
Seluruh tindakan penganiayaan dilakukan di dalam mobil.
Tetapi tindakan penganiayaan terparah berada di wilayah Sleman.
"Korban tidak pernah di keluarkan dari mobil. Pernah satu kali dikeluarkan karena kondisi korban sudah babak belur dan lemas.
"Supaya kembali segar, korban dikasih air dengan cara dicelupkan ke dalam got. Orang yang mencelupkan korban ini yang masih DPO (daftar pencarian orang)," ungkap Kasatreskrim Polres Purworejo, AKP Khusen Martono, saat jumpa pers Jumat (24/2/2023).
3. Empat tersangka kabur
Khusen menuturkan saat korban meninggal dunia, tersangka lain kabur lepas tanggung jawab sehingga hanya tinggal tersangka C dan MM yang mengurusi jasad korban.
Mereka membiarkan jasad korban berada di dalam mobil sambil muter-muter mencari tempat untuk membuang korban.
Namun seluruh tempat yang didatangi selama 2 hari itu dalam keadaan ramai.
Baca juga: Ceritakan Proses Persalinan Anak Pertamanya dengan Siti Badriah, Krisjiana Baharudin: Cuma 30 Menit
Hingga akhirnya mereka membuang jasad korban ke jurang Dusun Kedungrante, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.
"Mereka bingung mau buang jasad korban kemana. Mereka bolak-balik, pernah masuk Purworejo di daerah jembatan Keburuan Ngombol, pernah sampai ke Congot (mau buang ke laut).
"Namun tempat-tempat itu selalu ramai jadi belum sempat untuk membuang jasad korban. Sampai akhirnya di hari Senin pagi sekitar subuh, dibuanglah di pinggir jalan di desa kaligono, Kecamatan Kaligesing," jelasnya.
4. Polisi Buru 2 Tersangka Lain
Selain itu, polisi masih memburu dua orang tersangka lain yang terlibat dalam aksi tersebut sehingga total tersangka yang diduga ikut andil dalam kasus pembunuhan Baharudin Wicaksono ada 8 orang.
Khusen menyebut para tersangka mempunyai andil dalam menganiaya korban sebelum akhirnya meninggal dunia. Tindakan penganiayaan itu mereka lakukan di dalam mobil sewaan tersangka C.
5. Dianiaya dalam Keadaan Terikat
Menurut Khusen, saat dianiaya korban sudah dalam keadaan terikat tali rafia dan didudukkan di jok belakang mobil.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban meninggal karena pendarahan di bagian belakang kepala. Korban dipukuli berkali-kali dengan tangan kosong oleh para tersangka dan pernah pakai helm," ungkapnya.
Awal Temuan Mayat
Berdasarkan keterangan dari Kepala Dusun (Kadus) Kedungrante, Erna Kristari, mengatakan, keberadaan mayat misterius itu ditemukan oleh seorang warga bernama Sutrasno sekitar pukul 07.00 WIB.
Awalnya, warga tersebut curiga dan berpikir ada korban kecelakaan akibat kendaraan nyeplos (rem blong) karena menemukan sandal di pinggir jalan tepatnya di atas jurang.
"Pak Sutrasno yang pertama kali menemukan mayat. Awalnya, ia curiga ada sandal di pinggir jalan dan berpikir ada kendaraan nyeplos (rem blong) masuk jurang.
"Begitu melihat ke bawah, ia kaget melihat ada sesosok mayat dengan kondisi mengenaskan," cerita Erna saat dihubungi, Senin (20/2/2023).
Baca juga: Polisi Ungkap Penemuan Mayat Wanita Berjas Hujan di Batang, Merupakan Korban Pembunuhan
Lantas, imbuh Erna, Sutrasno pergi ke rumah warga lain meminta ditemani untuk memastikan temuannya.
Setelah dicek, rupanya sosok misterius itu benar adalah jasad manusia.
"Kemudian, warga langsung lapor ke saya. Setelah memastikan tempat kejadian perkara (TKP) dan yakin itu sosok mayat, maka saya hubungi Pak Kades Kaligono (Suroto) lalu lapor ke Polsek," terangnya.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihak kepolisian bergegas mendatangi TKP untuk identifikasi dan evakuasi korban.
Pihak Satreskrim Polres Purworejo belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
Namun, sudah membawa jasad korban ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo untuk dilakukan autopsi.
"Kami sudah membawa jasad korban ke RSUD Tjitrowardojo untuk dilakukan autopsi guna proses lebih lanjut," ucap AKP Khusen Martono, Kasat Reskrim Polres Purworejo.
Ia mengungkapkan, kondisi korban saat ditemukan sudah membusuk dan membengkak sehingga sulit dikenali ciri-cirinya.
Lelaki tanpa identitas itu ditemukan dalam keadaan terikat dan diperkirakan sudah meninggal sekitar 7 hari.
"Karena kondisi korban seperti itu maka diduga ada tindak pidana.
"Tetapi kami masih belum tahu karena menunggu hasil autopsi," katanya.
Lebih lanjut, ia menghimbau kepada masyarakat, apabila mungkin mengenali korban atau merasa kehilangan anggota keluarga. Diharapkan bisa melapor kepada kantor kepolisian terdekat. ( Tribunjogja.com/Dewi R)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Mayat Baharudin Dibawa Keliling Bantul-Sleman-Purworejo, Pelaku Bingung Buang Korban