Update Kerusuhan di Wamena: Dandim Kumpulkan Anak Adat, Pemuda Katolik Dorong Percepat Investigasi
Inilah berita terbaur soal kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayapura, Papua Pegunungan.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
Pihaknya juga mengkritik cara penanganan yang dilakukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Mengapa pihak keamanan menangani persoalan di tempat terbuka yang dapat memancing emosi warga yang sudah terprovokasi isu penculikan anak," ungkap Yusuf.
Baca juga: Erika Siagian Kehilangan Suami dan Adik karena Kerusuhan Wamena, Korban Dituduh Pelaku Penculik Anak
Mengutip Tribun-Papua.com, Yusuf Huby juga menyarakan untuk melakukan tindakan persuasif dalam merespons situasi yang berpeluang konflik.
“Misalnya kepala suku, tokoh agama, kepala distrik dan kepala kampung setempat melalui pendekatan persuasif,” terangnya.
Ia meminta kepada pihak terkait untuk segera menangkap oknum yang menjadi provokator dan penyebar hoaks.
"Kami berharap semoga kejadian yang menelan banyak korban jiwa ini murni dari dampak isu penculikan anak, bukan karena kepentingan tertentu yang diskenariokan," tegas Yusuf Huby.
Sekjen Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Johanes SM Sitohang juga turut menyesalkan kerusuhan yang terjadi.
Baca juga: Komnas HAM RI Dorong Aparat Penegak Hukum Ungkap Fakta Peristiwa Kerusuhan di Wamena
"Saya berharap kepada seluruh kader dan masyarakat tidak ikut menyebarkan dan percaya hoaks, tidak ikut memviralkan video dan foto yang bisa memperkeruh suasana,” tegasnya.
Diketahui, telah terjadi kerusuhan yang dipicu isu penculikan anak.
Massa yang tersulut kabar bohong tersebut pun turun ke jalan, Kamis (23/2/2023).
Kerusuhan yang terjadi di Sinakma, Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan ini menelan 10 korban jiwa dan belasan orang luka-luka.
(Tribunnews.com, Renald)(Tribun-Papua.com, Hendrik Rikarsyo Rewapatara/M Choiruman)