Update Kecelakaan di Muara Enim, 3 Korban Masih Dirawat dan Jasa Raharja Beri Santunan
Dalam tragedi kecelakaan di pagi hari tersebut dilaporkan 5 orang tewas yakni Zainal Arifin (60), Sherly (60), Ikbal (5), Indra (39) dan Murniati (21)
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MUARA ENIM - Kecelakaan maut terjadi antara mobil Kijang Super BG 1386 CH bertabrakan dengan mobil Kijang Inova BG 1542 ZL terjadi di Jalan Palembang-Prabumulih Desa Segayam, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Senin (27/2/2023) sekitar pukul 08.30 WIB.
Dalam tragedi kecelakaan di pagi hari tersebut dilaporkan 5 orang tewas dan 3 lainnya luka-luka.
Kelima korban tersebut adalah Zainal Arifin (60), Sherly (60), Ikbal (5), Indra (39) dan Murniati (21).
Sementara, Abdul Rahman (45) sebagai pengemudi kini masih menjalani perawatan di rumah sakit setempat karena kondisinya kritis. Sedangkan empat penumpang lainnya, yakni Ramli (43), Ikram Septadi (21) dan Ardio Argasora (15) dan Alam Aryani Ilahi (25) mengalami luka ringan.
Terkait kecelakaan itu, pihak Jasa Raharja langsung merespons cepat dengan mendatangi lokasi guna mendata para korban untuk percepatan penyerahan santunan.
Setelah mendapat informasi kejadian, Jasa Raharja bersama kepolisian setempat langsung merespons cepat dengan mendatangi lokasi guna mendata para korban untuk percepatan penyerahan santunan.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sumbawa Menewaskan 6 Orang, Sopir Bus yang Sempat Kabur Akhirnya Menyerahkan Diri
“Seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka, terjamin Undang-Undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan,” ujar Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (28/2/2023).
Dewi menyampaikan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI No.16 Tahun 2017, korban meninggal dunia mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta yang diserahkan kepada ahli waris yang sah.
Sementara untuk bagi korban luka, Jasa Raharja telah menerbitkan surat jaminan perawatan (guarantee letter) kepada rumah pihak sakit, dengan menanggung biaya perawatan maksimal Rp20 juta.
“Atas musibah tersebut, kami segenap keluarga besar Jasa Raharja, menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan menghadapi musibah ini, dan korban yang sedang mendapat perawatan bisa segera pulih seperti sedia kala,” ungkap Dewi.
Update Terbaru
Setelah dirawat intensif di RS Bari Palembang, Selasa (28/2/2023) pagi, salah satu kecelakaan maut yang terjadi Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Senin, (27/2/2023), kemarin, sekitar pukul 08.30, Abdul Rachman (45) mejalani operasi.
Informasi yang dihimpun Sripoku, dimana akibat peristiwa kecelakaan maut tersebut Abdul Rachman yang merupakan sopir mobil Kijang Super BG 1386 CH mengalami luka di tangan kiri, luka dibagian kepala kiri san patah di pergelangan tangan kanan.
Sedangkan untuk korban Arya Kalam Ilahi (17), yang mengalami luka lecet di dagunya hingga kini belum sadarkan diri dan hingga kini, keduanya pun sudah dipindah di ruang inap ruang bedah sentral RS Bari, Palembang.
"Hari ini Abdul Rachman sudah menjalani operasi, sedangkan Arya masih dirawat di ruang rawat inap dan belum sadarkan diri," ungkap Jamal (28), keluarga korban saat ditemui di ruang operasi RS Bari, Palembang, Selasa kemarin.
Dua korban yakni A Rachman dan Arya, kemarin salah satu korban yakni Ikrom Septiadi (22), juga dipindahkan ke RS Bari, dari RSUD Gelumbang ini lantaran mengalami muntah darah.
"Benar pak tadi malam satu korban lagi (Ikrom-red), dipindah ke sini karena mengalami muntah darah," bebernya, sambil mengatakan akibat peristiwa ini Ikrom mengalami pendarahan di hidung, luka lecet dibibir, memar ditangan kiri, luka lecet kaki kiri dan kanan.
Lebih jauh Jamal mengatakan, untuk tiga korban yang lainnya yakni Tuna Hazizuf (26), Romli (45) dan Hardiono Arga Sora (15), sudah pulang ke rumah, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Gelumbang.
"Tiga korban lainnya sudah pulang kerumah, keadaan mereka sudah membaik, walau mengalami luka-luka ringan akibat kejadian itu," katanya.
Kronologis Kejadian
Menurut Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supardi didampingi Kasat Lantas AKP Suwandi mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal ketika mobil Kijang Super BG 1386 CH yang di kemudikan oleh Abdul Rahman yang baru pulang ziarah ke makam Puyang di daerah Kecamatan Rambang Dangku berjalan dari arah Prabumulih menuju Palembang.
Ketika tiba dilokasi kejadian tepatnya di Desa Segayam diduga hendak mendahului kendaraan yang berada di depannya lalu dari arah berlawanan tiba-tiba datanglah mobil yang tidak di ketahui identitasnya.
Baca juga: Anggota TNI Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas, Korban Berkendara hendak Piket di Kodim Kulon Progo
Karena tiba-tiba pengemudi Kijang Super spontan membanting stir ke kiri untuk menghindari tabrakan namun ternyata mobil tersebut oleng dan terbalik beberapa kali kemudikan menabrak mobil Kijang Inova BG 1542 ZJ yang di kemudikan oleh Muslim.
Atas kejadian tersebut pengemudi dan penumpang mobil Kijang Super dan Kijang Innova mengalami ringsek berat, bahkan penumpang Kijang Super ada yang meninggal dunia dan luka-luka.
"Mobil Kijang Super itu ngebut karena mau mendahului, banting stir oleng dan terbalik berkali-kali serta menabrak Kijang Kapsul. Saya sekarang masih di lokasi, maaf masih sibuk mengantarkan jenazah ke Palembang," ujar Kapolres singkat.
Ardi Kehilangan Istri dan Anak
Kecelakaan maut di Desa Talang Taling Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Senin, (27/2/2023) lalu meyisakan kepedihan yang mendalam buat Ardi (33).
Pasalnya dirinya harus kehilangan istri dan anaknya.
Setelah peristiwa tersebut istri dan anak nya langsung dibawa ke rumah duka yang terletak di Jalan KI M Said Kelurahan Karya Jaya, Palembang, rumah duka terlihat ramai pelayat yang datang untuk berbelasungkawa. Terlihat raut wajah dari pelayat pun ikut bersedih atas peristiwa kecelakaan maut di Muara Enim.
Sedangkan Ardi (33) ketika ditemui Sripoku.com, yang turut kehilangan istri yakni Serli Mawarni (31) dan anaknya Ikbal (5), tidak bisa membendung air matanya, setiap ia bercerita kepada pelayat yang datang ia pun menangis haru atas kepergian istri dan anaknya.
" Idak nyangka bae aku, secepet ini allah memanggil istri dan anak aku," ucapnya menitihkan air mata.
Ardi pun mengaku tidak bisa tidur dari tadi malam, mengenang istri dan anaknya, " idak bisa tidur pak, saya masih tidak percaya dan masih mengingat istri saya, peristiwa ini musibah, " katanya kembali.
Ardi mengatakan, mendapatkan laka lantas ini berawal melihat status sang ibu di whatshapnya yang bertuliskan " kami Pulang, OTW".
"Awalnya saya melihat status wa istri saya pak, dia bikin status Kami pula, OTW, sekitar pukul 08.00, pagi," katanya.
Karena merasa risau, Ardi pun langsung menelepon sang Istri melalui wa dengan video call. Namun Ardi sempat panik, ketika ditelepon sang istri yang mengangkat hpnya, melainkan seorang ibu-ibu.
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Alami Kecelakaan, Mobil Ban Robek karena Jalan Berlubang
"Setelah lihat status itu saya VC pak, sekitar pukul 08.30 WIB tetapi bukan istri saya yang angkat hp, orang lain, jadi saya matikan," katanya.
Lanjut Ardi, ia kembali menelepon sang isti, berapa hancurnya ketika telepon itu kembali mengangkat oleh seorang ibu-ibu kembali mengatakan istri dan anak sudah menjadi korban laka lantas.
"Saya tanya istri dan anak saya pak, karena sudah meninggal dunia dalam kecelakan itu, saat itu saya tanya kembali keadaan keduanya.
Dijawab sudah tidak bisa tertolong, dari saya melihat dalam VC itu sudah banyak darah dan keadaan mobil pun hancur ," ungkapnya kembali menangis
Sementara, ketika sopir tersebut siapa, Ardi pun menjawab sopir tersebut merupakan mertuanya.
"Jujur pak memang baru belajar nyopir, keadaan mobil juga memang sudah tua tapi ini musibah pak sudah kehendak yang kuasa," katanya. (Sripoku/Andi Wijaya/Ardani Zuhri/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.