Macet Puluhan Jam di Jambi, Tiga Ambulans Terjebak hingga Gubernur Hentikan Aktivitas Batu Bara
Titik kemacetan parah terjadi di Desa Jebak sampai Desa Simpang Karmeo yang sudah terjadi hingga pulahan jam itu.
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Terjadi kemacetan parah di Jalan Lintas Sumatera, Jalur Tembesi-Sarolangun di Kabupaten Batanghari.
Macet parah itu terjadi dari Senin (27/2/2023) pagi hingga Rabu (1/3/2023).
Kemacetan parah itu terjadi akibat banyaknya volume kendaraan angkutan batu bara, ditambah angkutan membawa CPO, angkutan barang dan mobil pribadi yang melintasi ruas jalan itu dalam kondisi jalan yang kurang memadai.
Baca juga: Pilot dan Co-pilot Rombongan Kapolda Jambi Bakal Jalani Perawatan di RS Polri Jakarta
Titik kemacetan parah terjadi di Desa Jebak sampai Desa Simpang Karmeo yang sudah terjadi hingga pulahan jam itu.
Situasi di Desa Simpang Karmeo menurut Personel Satlantas Polres Batanghari di lokasi menyebut dari arah Batin XXIV menuju Tembesi kendaraan sempat tidak bergerak sama sekali disebabkan banyaknya kendaraan pribadi dan kendaraan truk yang mengambil arah berlawanan sehingga menghambat jalan dan terjadinya kemacetan.
"Personel Satlantas Polres Batanghari berusah untuk mengurai supaya tidak terjadi kemacetan yang bertambah panjang," kata personel di lokasi melalui postingan video yang diunggah akun Instagram @Satlantas_Polresbatanghari.
Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat yang menuju Sarolangun maupun Jambi terkendala.
Apalagi, di dalam antrean panjang kendaraan itu terdapat tiga mobil ambulans yang ingin menuju Sarolangun dan Merangin terjebak macet di ruas jalan tersebut.
Baca juga: Arus Lalu Lintas di Pasar Rebo Jakarta Timur Macet Parah Imbas Traffic Light Mati
Informasi ini disampaikan Lurah Muara Jangga Kecamatan Batin XXIV, Herman Plani saat dikonfirmasi Tribunjambi.com.
Menurut Lurah rombongan mobil ambulance tersebut dari arah Jambi.
Berkat bantuan Kepala Desa Simpang Karmeo yang dibantu warga akhirnya tiga ambulance tersebut bisa menembus kemacetan.
"Allhamdullilah sudah lewat tadi pagi. Dari 3 ambulance itu ada 1 ambulance membawa jenazah dan 2 ambulance kosong," katanya.
Kondisi terkini kata Lurah arus lalu lintas sudah mulai terurai, namun masih ada beberapa titik kemacetan terjadi di Desa Simpang Karmeo.
"Tadi macetnya lumayan panjang," ucapnya.
Kemudian dampak dari kemacetan itu juga agenda Pemkab Batanghari menjadi tertunda.
Baca juga: Jokowi Bicara Jalanan Macet Dimana-mana, Sarankan Industri Otomotif Genjot Pasar Ekspor
Seyogyanya kemarin malam Bupati Batanghari beserta jajaran melaksanakan pertemuan bersama RT dan RW se Kecamatan Batin XXIV di Serambi Rumah Dinas Bupati Batanghari pada pukul 19.30 WIB.
Akibat kondisi arus lalu lintas di wilayah Batin XXIV macet parah akhirnya acara tersebut ditunda.
Satu di antara Ketua RT 18 Desa Bulian Baru, Batin XXIV, Dadang Suhendra mengatakan belum menerima informasi bahwa acara itu ditunda.
"Yang jelas saya agak kecewa kalau acara ini dibatalkan. Saya bersama Ketua RT 19 Bulian Baru tiba lebih awal, karena jauh, jadi kami lewat jalur Luncuk tembus Senami atau jalan belakang," pungkasnya.
Gubernur Jambi Stop Sementara Aktivitas Batu Bara
Gubernur Jambi Al Haris nyatakan sikap atas kemacetan parah di jalan lintas Sarolangun-Batanghari, terutama di ruas simpang Koto Buyo hingga Muara Bulian, sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (1/3).
Al Haris menegaskan untuk sementara waktu aktivitas batubara di stop dengan waktu tak ditentukan. Langkah itu diambil dalam rangka memulihkan aktivitas lalu lintas di tempat itu hingga kembali normal.
"Saya mengambil langkah-langkah, pertama kami menghimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang samlai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu, untuk tidak menambah kemacetan yang terjadi," kata Al Haris.
Diakuinya bahwa pengaturan batubara ini tak semua menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi, namun bagi dia selaku Gubernur Jambi harus turun tangan mengurus hal itu dengan situasi saat ini.
Selain penyetopan, Al Haris juga mengintruksikan Dinas PUPR Provinsi Jambi dan BPJN untuk memperbaiki jalan rusak di ruas jalan tersebut, yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
"Selama masa tidak ada angkutan, kami sudah memerintahkan dinas PU dan balai jalan untuk menutupi lubang jalan yang rusak," ujarnya.
Terganggunya aktivitas warga atas kemacetan parah ini, Gubernur Jambi pun menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat.
"Saya minta semua pihak memahami termasuk juga saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat provinsi Jambi, karena merasa ini adalah kewajiban saya selaku Gubenur untuk mengurus ini semua, walau tidak sepenuhnya wewenang Gubenur," ujarnya.
Baca juga: Lautan Manusia Tumpah Ruah di Festival Cap Go Meh Kota Bogor, Pengendara Emosi Terjebak Macet 4 Jam
Dia menyebutkan perizinan batubara termasuk persoalan jalan rusak di ruas itu, bukan wewenang dia selaku gubernur, namun semuanya ada di pemerintah pusat.
"Izin kan kami beberapa hari kedepan menangani ruas-ruas jalan yang berlobang dan rusak, mudahan-mudahan nanti lancar semua dan masyarakat lancar aktivitas, menjelang selesainya jalan khusus yang dalam proses pembangunan. Saya tau warga hari ini membenci saya, menghujat saya itu semua resiko saya selaku, ini tanggungjawab saya sebagai pemimpin," ujarnya.
Demo Sopir Truk Batu Bara
Kemarin siang, Pemerintah Provinsi Jambi didemo oleh Komunitas Sopir Batu Bara (KS Bara).
Para sopir, berjumlah ratusan orang, diminta oleh pemerintah membuat perusahaan transportir sendiri.
Perusahaan transportir ini diperlukan sebagai syarat agar bisa lakukan hauling atau pengangkutan batu bara.
Permintaan itu salah satu poin dari 12 poin yang disepakati kedua belah pihak.
Kesepakatan dicapai setelah ratusan sopir berdemo di kantor Gubernur Jambi, Selasa (28/2).
Proses tercapainya kesepakatan itu pun berlangsung alot.
Baca juga: Bus Pendemo Perangkat Desa Parkir di Sepanjang Jalan Gatot Subroto Jakarta, Lalu Lintas Macet
KS Bara awalnya menyampaikan aspirasi di lapangan kantor gubernur Jambi dan ditemui oleh Asisten I Setda Pemprov Jambi, Apani.
Tapi, para sopir yang merasa tidak puas, akhirnya berdialog di ruang kerja Apani.
Dialog itu berlangsung lebih dari satu jam sebelum kesepakatan dicapai.
Saat menyampaikan aspirasi, sopir mengancam untuk memutar balikkan arah truk angkutan batu bara milik perusahaan pada Selasa malam.
Mereka mengklaim, mereka terdampak dengan adanya aturan mengenai transportir untuk pengangkutan batu bara.
Pihaknya meminta ada keberpihakan pemerintah kepada warga pemilik truk ini.
"Kami dari masyarakat siap bersatu untuk memutar balikkan mobil PT nanti malam apabila aksi ini tidak ada titik temu," ujar Sumantri, salah satu orator KS Bara Jambi.
KS Bara Jambi merupakan masyarakat Jambi sekaligus pemilik mobil dan merangkap menjadi sopir angkutan batu bara.
Pihaknya meminta ikut dimasukkan ke dalam daftar angkutan batu bara di Provinsi Jambi.
Ketua KS Bara Jambi, Gustur, mengatakan pihaknya meminta untuk mobil angkutan batu bara milik perusahaan dihapuskan.
Menurutnya banyaknya mobil angkutan batu bara yang menjadi penyebab macet jalanan di Provinsi Jambi.
Baca juga: Selain Kapolda Jambi, Kondisi Ajudan Mulai Stabil Setelah Dioperasi
Gustur mengaku sebelum adanya mobil angkutan batu bara milik perusahaan, pihaknya bisa angkut batu bara satu trip dalam sehari.
Sementara saat ini satu tripnya bisa sampai 4 hari.
Tuntutan lainnya, KS Bara Jambi juga meminta agar mendapatkan nomor lambung meskipun tidak masuk dalam perusahaan transportir.
Gubernur Jambi Menduga Ada Beking
Gubernur Jambi Al Haris menduga ada beking di balik tidak tertib dan disiplinnya para sopir truk batubara.
Dia menyebutkan sejauh ini sangat banyak para sopir truk batubara yang tak disiplin sehingga terus terjadi kemacetan.
"Kita menemukan banyak sekali sopir yang tidak disiplin. Apalagi di belakangnya juga mungkin ada indikasi dibekingi banyak pihak," kata Haris kepada Tribunjambi.com.
Selain itu, dia mengungkapkan para pemilik mobil banyak yang disebut orang kuat.
Hal itu disampaikan Al Haris dalam menanggapi persoalan pengangkutan batubara yang selalu menimbulkan kemacetan.
Baca juga: Putar Balik Baranangsiang Bogor Ditutup, Pengguna Tol Jagorawi Waspadai Macet
"Karena kasihan juga kita, kami pemerintah di bully oleh masyarakat. Enggak tahu masyarakat kalau kita sudah lakukan banyak hal," ujarnya.
Haris pun meminta agar semua pihak menaati semua aturan yang berlaku dalam pengangkutan batubara tersebut.
"Saling menaati aturan yang sudah kita buat semuanya," tegasnya. (Tribunnews.com/TribunJambi.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.