Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Polisi di Makassar jadi Tersangka Ujaran Kebencian karena Pakai Tagar Percuma Lapor Polisi

Kronologi istri polisi di Makassar ditangkap karena melakukan ujaran kebencian kepada polisi melalui media sosial TikTok.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
zoom-in Istri Polisi di Makassar jadi Tersangka Ujaran Kebencian karena Pakai Tagar Percuma Lapor Polisi
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf saat rilis kasus penetapan tersangka Ernawati seorang istri polisi di ruang Cyber Polda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan Makassar, Senin (6/3/2023) siang. Ernawati ditetapkan tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita di Makassar, Sulawesi Selatan bernama Ernawati ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian oleh Subdit Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel.

Pelaku merupakan istri seorang anggota polisi di Makassar yang merasa kecewa kakaknya meninggal diduga karena mendapat tembakan peringatan dari polisi.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel, Kombes Helmi Kwarta Kusuma Rauf, mengumumkan langsung penetapan tersangka ini di ruang Cyber Polda Sulsel, Senin (6/3/2023).

Dilansir TribunMakassar.com, pelaku diduga melakukan ujaran kebencian terhadap polisi melalui media sosial TikTok.

Baca juga: Polisi di Sukabumi Diduga Aniaya Mantan Pacar di Hotel, Korban Ditemukan Berlumuran Darah

Kronologi Kejadian

Pada tahun 2019, kakak Ernawati yang bernama Kahar ditangkap oleh Subdit Cybercrime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti mengatakan, Kahar saat itu diduga melakukan pencurian sehingga ditangkap.

Berita Rekomendasi

"Penangkapannya dilaksanakan di wilayah Makassar, tepatnya di rumah Kahar," jelasnya.

Ia mencoba kabur dari mobil polisi dengan cara izin buang air kecil dan melarikan diri.

Namun, aksi Kahar diketahui personel yang bertugas dan ia mendapatkan tembakan peringatan yang mengenai tubuhnya.

"Penembakan peringatan, satu sampai tiga, kemudian tidak dihiraukan, dilakukanlah tindakan tegas terukur mengenai lutut sebelah kiri."

"Setibanya di rumah sakit Bhayangkara Polda Sulsel dilakukan pemeriksaan, oleh pihak dokter, Kahar dinyatakan telah meninggal dunia," ungkapnya.

Baca juga: Kapolda Jateng Kecewa Ada Praktik KKN dalam Penerimaan Bintara Polri 2022, 5 Polisi Diduga Terlibat

Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi pada jasad korban.

"Termasuk Ernawati juga menolak untuk dilakukan autopsi. Dan semuanya sudah bertandatangan." 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas