Longsor di Natuna, Warga Dengar Suara Gemuruh, 15 Orang Dilaporkan Meninggal dan 42 Hilang
Nisa mengaku, saat kejadian mendengar suara gemuruh akibat tanah runtuh dari bukit di atas pemukiman warga.
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Bencana tanah longsor Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Senin (6/3/2023) mengakibatkan 40 rumah warga tertimbun.
Hingga saat ini dilaporkan 15 orang meninggal dan 42 lainnya belum diketahui keberadaannya.
Nisa, warga Air Raya Desa Pangkalan, satu diantara korban selamat dalam musibah longsor di Serasan Natuna itu.
Baca juga: Gambaran Lokasi Longsor di Natuna: Akses Sulit Dikelilingi Laut China Selatan dan Tak Ada Alat Berat
Ia menjelaskan, bahwa kejadian terjadi sekitar pukul 11.05 WIB.
Air Raya merupakan salah satu kampung di Desa Pangkalan yang bersebelahan dengan Genting lokasi longsor.
Nisa mengaku, saat kejadian mendengar suara gemuruh akibat tanah runtuh dari bukit di atas pemukiman warga.
"Saat kejadian itu dengar suara gemuruh mirip suara pesawat," kata Nisa kepada Tribunbatam.id di pengungsian PLBN Serasan.
Dengan wajah cemas, Nisa menceritakan sesaat sebelum longsor, Nisa tengah menyapu halaman rumah.
Tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan melihat orang-orang pada berlari.
"Lihat warga pada lari, saya juga ikut lari bang. Alhamdulillah saya, suami dan anak-anak selamat semua. Tapi banyak yang tak selamat," katanya.
Puluhan rumah warga rata dan tertimbun material longsor.
Baca juga: Longsor di Natuna, 50 Orang di Desa Jermalik Dilaporkan Belum Ditemukan
"Banyak rumah yang tertimbun bang, sekitar 40an," jelasnya.
Sementara itu, menurut data yang diterima Tribunbatam.id, akibat bencana longsor yang terjadi di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan terdapat 10 korban jiwa dan dapat terus bertambah.
Belasan Orang Meninggal