Longsor di Natuna, Warga Dengar Suara Gemuruh, 15 Orang Dilaporkan Meninggal dan 42 Hilang
Nisa mengaku, saat kejadian mendengar suara gemuruh akibat tanah runtuh dari bukit di atas pemukiman warga.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Senin (6/3/2023) memakan korban jiwa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD Natuna), Raja Darmika mengungkap hal itu saat persiapan menuju Pulau Serasan di kantornya.
Meski begitu, Raja belum mengetahui secara pasti berapa korban jiwa dalam longsor di Natuna itu.
Sebab kondisi jaringan telekomunikasi di sana mengalami gangguan.
"Betul, longsor lagi di Serasan. Informasinya ada korban jiwa. Tapi belum tau pasti berapa jumlahnya karena jaringan sedang gangguan," kata Raja Darmika kepada TribunBatam.id.
Raja Darmika akan bertolak menuju Pulau Serasan menggunakan kapal milik Pemda Natuna, KM Indra Perkasa.
"Nanti dari Basarnas juga ikut pakai KM Sasikirana," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBatam.id, longsor di Serasan Natuna terjadi sekira pukul 11.15 WIB.
Tanah longsor besar terjadi di lereng bukit yang menimpa perkampungan sampai ke jalan raya puluhan orang belum ditemukan.
Sedikitnya 50 orang di Desa Jermalik dilaporkan belum ditemukan akibat tanah longsor di Natuna itu.
Berdasarkan laporan yang disampaikan Plh. Danramil 06/Serasan kepada Dandim 0318/Natuna, saat ini 10 orang meninggal dunia berhasil dievakuasi.
"Kemungkinan akan bertambah," tulisnya dalam keterangan yang diterima Tribunbatam.id.
Kondisi longsor diakibatkan curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ini di Pulau Serasan. (Tribunnews.com/TribunBatam.id)