Banjir Bandang di Lahat, Sungai Lintang Nyaris Meluap hingga Kikis Jalan Desa
Roni mengosongkan warung lantaran khawatir derasnya arus sungai membuat tempat usahanya tersebut ikut longsor dan terbawa arus
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deras arus dan hampir meluapnya Sungai Lintang di Desa Sawah, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan mengakibatkan terkikisnya pinggiran tanah di jalan yang berada di sampingnya, pada Kamis (9/3/2023).
Dalam siaran langsung akun facebook Tribun Sumsel, nampak jelas arus sungai berwarna cokelat deras mengalir hingga membuat terjadi sedikit longsor di tepian jalan.
Hal ini membuat Roni, salah satu pemilik warung yang berdiri di pinggiran Sungai Lintang memilih mengosongkan warungnya.
Roni mengosongkan warung lantaran khawatir derasnya arus sungai membuat tempat usahanya tersebut ikut longsor dan terbawa arus.
"Sungai menguap dari jam 3, awalnya belum sebesar ini. Rumah dikosongkan sengaja karena takut airnya besar," kata Roni.
Baca juga: Jalur Utama Pagar Alam-Lahat Lumpuh, Arus Lalu Lintas Dialihkan ke Arah Empat Lawang
Roni memindahkan isi barang-barang dagangannya ke rumah tetangganya yang berada di seberang.
Ia menyebut derasnya Sungai Lintang seperti yang terjadi saat ini sudah dua kali terjadi pada tahun 2023.
"Sudah dua kali tahun ini," tutur dia.
Sebagai informasi banjir bandang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), setelah diguyur hujan semalaman, Kamis (9/3/2023).
Hujan terus turun mengakibatkan sejumlah sungai di Kabupaten Lahat meluap.
Bahkan, luapan hingga ke rumah- rumah warga. Hal ini seperti terjadi di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat.
Informasi yang berhasil dihimpun, sawah warga di Desa Tanjung Sirih yang siap panen porak poranda diterpa banjir luapan sungai yang ada di desa tersebut.
Sementara, tampak air deras meninggi mencapai 4 meter hingga menyentuh Jembatan Tanjung Sirih. Akibatnya akses jalan menghubungkan Pulau Pinang menuju Kota Agung, Pagar Alam terhenti, akibat arus air sungai yang deras.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.