Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Detik-detik Siswa SMK di Bogor Dibacok, Dibimbing Ucapkan Syahadat sebelum Hembuskan Napas Terakhir

Berikut detik-detik kejadian seorang siswa SMK tewas dibacok oleh pengendara motor di Kota Bogor. Korban sempat dibimbing ucapkan syahadat.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
zoom-in Detik-detik Siswa SMK di Bogor Dibacok, Dibimbing Ucapkan Syahadat sebelum Hembuskan Napas Terakhir
Kolase TribunBogor.com
(Kiri) Lokasi siswa SMK tewas dibacok orang tak dikenal dan (Kanan) Almarhum AS saat dimakamkan. Berikut detik-detik siswa SMK tewas dibacok di Bogor. 

TRIBUNNEWS.COM - Kejadian nahas menimpa seorang siswa SMK yang tewas dibacok di Kota Bogor, Jawa Barat.

Korban berinisial AS (16) itu dianiaya oleh pengendara motor di Lampu Merah Simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Jumat (10/3/2023).

Saksi mata perempuan bernama Euway menceritakan detik-detik korban saat menghembuskan napas terakhirnya.

Semua bermula saat AS dan empat temannya yang lain pulang sekolah setelah mengikuti ujian tengah semester.

Mereka kemudian menyebarang di kasawasan Lampu Merah Simpang Pomad.

Empat teman AS menyeberang terlebih dahulu, sementara korban masih menunggu lampu lalu penyeberangan yang saat itu masih merah.

Baca juga: Kemarahan Wali Kota Bogor Bima Arya Soal Pembacokan Siswa SMK: Saya Geregetan

Saat sudah hijau, AS barulah menyeberang menyusul teman-temannya.

Berita Rekomendasi

Disaat bersamaan, datanglah tiga orang yang berboncengan motor matic dari arah Cibinong ke Bogor.

Seorang dari mereka membawa senjata tajam lalu menyabetkan ke arah tubuh korban.

Korban langsung tersungkur di pinggir jalan.

Euway yang melihat korban lalu mendekatinya.

Korban ketika itu hanya bisa merintuh kesakitan.

"Dia gak bisa ngomong, cuma 'eu, eu' gitu doang, kasihan," kata Euway, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Euway melanjutkan, meskipun merasa iba, dirinya tidak bisa berbuat banyak untuk menolong korban.

Ia berinisiatif untuk membimbing korban AS untuk mengucapkan kalimat syahadat.

"Baca syahadat dulu, dia ngikutin, terus dia nangis," lanjut Euway.

Euway kemudian meminta mengucapkan kalimat syahadat dalam hati lantaran AS sudah tidak lagi bisa berkata-kata.

Kondisi AS terluka parah hingga mengeluarkan banyak darah.

Beberapa saat berselang ambulans datang, namun takdir berkata lain, AS meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Gerak dikit keluar lagi darahnya. Sebelum datang ambulans saya ajak baca syahadat," tutup Euway.

Polisi buru pelaku

Polresta Bogor Kota masih bekerja untuk memburu pelaku penganiayaan yang menewaskan korban.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menegaskan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku.

"Segera kita tangkap pelakunya. Mohon waktu," tegas Bismo, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Bismo menambahkan, pihaknya akan mengambil tindakan preventif agara kejadian serupa tak terulang kembali.

Polresta Bogor Kota bersama dinas terkait akan rutin melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah.

"Senin seluruh pejabat polres dan kapolsek kunjungan ke sekolah-sekolah. Senin saya nanti ajak juga kadisdik.

Kalau bisa, setiap senin saya rutinkan kunjungan ke sekolah-sekolah bersama kadisdik," imbuh Bismo.

Baca juga: Siswa SMK Tewas Dibacok di Bogor, Sosok Wanita Berkerudung Hitam Datang dan Bimbing Ucap Kalimat Ini

Komentar Wali Kota Bogor

Walikota Bogor sekaligus Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya dalam diskusi FIA UI secara daring, Kamis (17/11/2022).
Wali Kota Bogor Bima Arya (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku prihatin atas tewasnya korban.

Menurutnya, masalah kekerasan terhadap pelajar harus menjadi perhatian seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.

Terutama sekolah-sekolah perlu dibina guna mencegah kasus kembali terulang.

Bima Arya melanjutkan, meskipun terjadi di wilayah Kota Bogor, pihaknya tidak memiliki kewenangan perihal masalah ini.

"Saya terus terang geregetan karena SMA/SMK bukan kewenangan wali kota, kalau kewenangan kami pasti sudah ada sanksi keras terhadap SMK yang bersangkutan," jelas Bima Arya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Meskipun demikian lanjutnya, Pemkot Bogor akan mengambil sejumlah langkah.

Seperti tidak mengizinkan melakukan PPDB hingga menyetop bantuan ke sekolah karena ada siswanya terlibat aksi kekerasan.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat/Sanjaya Ardhi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas