Dua Aparat TNI-Polri Tewas Ditembak KST, Polisi Lakukan Penyelidikan dan Periksa Tujuh Saksi
Polisi melakukan penyelidikan tewasnya dua aparat TNI-Polri di Puncak Jaya. Olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi telah dilakukan.Dua
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Sebanyak 15 anggota Brimob diterbangkan ke Puncak Jaya pada Minggu (26/3/2023) dan pada Senin (27/3/2023) menyusul 15 anggota Brimob diberangkatkan.
"Jumlah tersebut ditambahkan lagi dengan 15 personel yang diberangkatkan pada Senin kemarin," imbuhnya.
Sejumlah imbauan juga dikeluarkan Polda Papua untuk masyarakat Puncak Jaya agar kondisi keamanan terjaga.
"Kami telah mengeluarkan imbauan agar umat muslim di Kabupaten Puncak Jaya tetap melaksanakan salat Tarawih di rumah masing-masing," sambungnya.
Sebelumnya, penembakan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap personel gabungan TNI-Polri di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya mengakibatkan dua aparat meninggal.
Selain itu, ada satu aparat yang mengalami luka tembak, namun kondisinya saat ini sudah sadar.
Baca juga: Kondisi Terkini Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Selama 49 Hari Berada di Hutan Papua
Daftar aparat yang jadi korban penembakan KST:
1. Bripda Mesar Indey (anggota Polsek Ilu): meninggal karena mengalami luka tembak di perut.
2. Serda Riswar (anggota Koramil 1714-02/Ilu): meninggal karena mengalami luka tembak di tulang belakang dan dagu bagian bawah.
3. Brigpol M Arif Hidayat (anggota Polsek Ilu): mengalami luka tembak di bagian paha dan kondisinya sudah sadar.
Pelaku Penembakan Anggota KST
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, tim aparat gabungan TNI-Polri ditembaki KST saat bertugas mengamankan ibadah salat tarawih di Masjid Al Amaliah, Distrik Ilu.
"Aksi penembakan ini diduga dilakukan KST berjumlah 2 orang," ungkapnya, Minggu (26/3/2023).
Baca juga: 9 Aksi KKB Serang dan Teror Aparat Serta Warga Sipil di Papua Sepanjang 2023, Dua Tukang Ojek Tewas
Setelah dua aparat gugur, para personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengantisipasi serangan susulan.