2 Jenazah Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Teridentifikasi: Sepasang Kekasih dari Palembang
Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.
Penulis: Erik S
"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda.
Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.
"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.
Kasus tersebut terbongkar berasal dari pesan WhatsApp korban Paryanto kepada anaknya.
Anaknya lantas melapor ke polisi, setelah diinterogasi, tersangka Slamet Tohari mengaku telah membunuh lima orang.
Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Berantai di Banjarnegara, 12 Orang yang Mau Kaya Mendadak Berakhir Tewas
Para korbannya dikubur di lokasi sama di jalan setapak area perkebunan dusun Balun, Wanayasa, Banjarnegara.
"Awalnya mengaku lima, setelah dibongkar ternyata ada sembilan mayat," ucap Kapolda.
Ada minuman kemasan di setiap liang tempat Mbah Slamet dukun pengganda uang asal Banjarnegara menguburkan korbannya.
"Di masing-masing liang didapati botol Aqua," ujar Ahmad Luthfi.
Istri tidak tahu perbuatan tersangka
Seneh (49), istri Tohari mengaku tidak mengetahui kalau suaminya melakukan aktivitas perdukunan.
Meski sudah menjalani rumah tangga dengan Mbah Slamet selama 25 tahun, namun Seneh mengaku tidak tahu banyak aktivitas yang dilakukan suaminya tersebut.
Seneh hanya tahu kalau suaminya itu memang kerap menerima tamu.
Baca juga: Kesaksian Relawan soal Temuan 10 Mayat Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ada yang Masih Utuh
"Saya kurang tahu, saya juga kaget. Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan. Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (4/4/2024).