Chat WA Terakhir Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang ke Anak, Takut Mati, Share Loc Rumah Pelaku
PO, warga asal Sukabumi, mengirim chat terakhir pada anaknya sebelum tewas dibunuh Mbah Slamet di dukun pengganda uang asal Banjarnegara.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
Ketika melakukan ritual, Mbah Slamet meminta PO agar menahan kantuk supaya uang miliknya bisa bertambah.
Tetapi, karena minuman yang diminumnya sudah dicampur obat tidur, PO kemudian tertidur dan ritual pertama dianggap gagal.
Setelahnya, Mbah Slamet mengajak untuk melakukan ritula kedua pada Kamis (23/3/2023), di rumahnya di Desa Balun.
Saat inilah PO sempat mengirim pesan WhatsApp pada anaknya untuk berjaga-jaga.
Baca juga: Sebelum Eksekusi Para korban, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Sempat Lakukan Ritual Ini
Pada ritual kedua, Mbah Slamet mencampurkan racun ikan dalam minuman untuk PO.
Mbah Slamet pun langsung mengubur jenazah PO setelah memastikan korban sudah tidak bernyawa.
"Diketahui sudah tidak bernapas, pelaku mengambil cangkul dan mengambil handphone milik korban."
"Sesudahnya pelaku menggelindingkan jenazah keadaan jasad masih membawa tas dan baju yang dipakai," terang Hendri.
Mbah Slamet membunuh PO karena merasa kesal terus ditagih uang.
Diketahui, PO sebelumnya sudah pernah bertemu Mbah Slamet pada Juli 2022 lalu.
Kala itu, korban mengajak anaknya pergi ke Wonosobo, Jawa Tengah, dengan menumpang bus.
Saat tiba di Wonosobo, PO dan anaknya dijemput oleh Mbah Slamet.
"Setibanya di pinggir jalan di salah satu daerah di Wonosobo, korban dan anaknya dijemput oleh seorang laki-laki Slamet Tohari," ungkap Hendri.
Po baru bertemu lagi dengan Mbah Slamet pada 20 Maret 2023 lalu, sebelum akhirnya dibunuh pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.