Ibu dan Bayi yang Dikandungnya Meninggal, Keluarga Tuding akibat Kelalaian Petugas Puskesmas
Ibu dan bayi yang dikandungnya meninggal diduga karena kelalaian petugas medis dari UPTD Puskesmas Baa, Kabupaten Rote Ndao.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
TRIBUNNEWS.COM, BA'A - Seorang ibu berinisial FMS dan bayi yang dikandungnya meninggal dunia diduga karena terlambat dirujuk ke RSUD Baa, Kabupaten Rote Ndao, Senin (3/4/2023).
Warga asal Desa Tuanatuk, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu meninggal diduga karena kelalaian petugas medis dari UPTD Puskesmas Baa, Kabupaten Rote Ndao.
Keluarga dari FMS yang tidak mau disebutkan namanya menduga, FMS dan bayi yang dikandungnya meninggal akibat kelalaian petugas medis Puskesmas Baa, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, dalam mendiagnosa dan menangani pasien bersalin.
Dia mengatakan, awalnya FMS merasa perutnya sakit dan diantar pihak keluarga ke Puskesmas Baa pada Minggu (2/4/2023) sekira pukul 12.00 Wita.
Baca juga: Ibu Muda di Lombok Melahirkan di Jalan, Bayi Meninggal Dunia Karena Kekurangan Oksigen
Setibanya di Puskesmas Baa, pihak keluarga dan FMS harus menunggu hingga sekitar pukul 17.00 Wita, dan barudilakukan pemeriksaan oleh tim medis yang bertugas.
Saat diperiksa oleh bidan, FMS didiagnosa baru alami pembukaan pertama, sehingga masih diperbolehkan pulang karena masih lama persalinannya.
"Setelah tunggu dari pukul 12.00 Wita sampai pukul 17.00 Wita (5 jam) baru diambil tindakan medis oleh bidan yang bertugas. Hasil pemeriksaaan yang dilakukan FMS baru mengalami pembukaan pertama dan jantung bayi normal (sehat), sehingga masih boleh pulang," terang keluarga FMS.
Namun saat berada di rumah pada Senin, 3 April 2023, sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, FMS kembali mengeluh sakit perut dan dia kembali diantar ke Puskesmas Ba'a.
Keluarga FMS menjelaskan, sekitar pukul 09.00 Wita, dirinya kembali ke Puskesmas Baa, FMS sudah dipasang infus dan oksigen (O2).
"Saat itu kami sudah tidak bisa masuk ruangan di mana FMS dirawat. Informasi yang diperoleh dari petugas medis yang bertugas bahwa air ketuban sudah pecah," ujarnya.
Kemudian sekitar pukul 10.00 Wita, FMS akhirnya dirujuk ke RSUD Baa guna mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Baca juga: Tujuh Dokter dan Bidan Diperiksa Terkait Kasus Bayi Meninggal di Kandungan
"Sampai di RSUD Baa, dokter yang bertugas sampaikan bahwa pasien sudah terlambat dirujuk. Kemungkinan air ketuban sudah pecah, sehingga bayi tidak bisa keluar serta FMS juga sudah dalam kondisi sangat lemas," kata dia.
Dalam penanganan tim medis RSUD Baa tersebut, FMS tidak bisa tertolong, dan akhirnya meninggal dunia Senin, 3 April 2023 sekitar pukul 17.00 Wita.