Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Ida Dayak Komentari Pengobatan Ibunya: Tidak Semua Penyakit Bisa Disembuhkan, Ibu Juga Tahu

Berikut komentar Herman, anak Ida Dayak soal pengombatan yang dilakukan ibunya. Herman menegaskan tidak semua penyakit bisa disembuhkan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Anak Ida Dayak Komentari Pengobatan Ibunya: Tidak Semua Penyakit Bisa Disembuhkan, Ibu Juga Tahu
Kolase Tribunnews.com: TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahi dan Tribunnews.com/Istimewa
(Kiri) Herman Ida Andriani merupakan anak Ida Dayak yang viral di tiktok, saat ditemui dikediamannya di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Rabu (5/4/2023) dan (Kanan) Ida Dayak yang menjadi bahan perbicangan karena praktik pengobatannya. Berikut komentar sang anak. 

Komentar PABOI

Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) 2022-2025 Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT(K) memberikan komentarnya soal pengobatan Ida Dayak.

Menurutnya, pengobatan yang sedang viral perlu dimonitoring dan dievaluasi sebagai upaya menghindari kejadian yang tidak diharapkan.

"Bagaimana terapinya (Ida Dayak), saya enggak komentar. Tapi, apapun yang dikerjakan dalam praktik pengobatan alternatif harus ada monitoring dan evaluasi efektivitasnya," kata Prof Ferdiansyah kepada Tribunnews.com.

Baca juga: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Akui Keahlian Ida Dayak, Sebut Sangat Berguna bagi Masyarakat

Sosok Ida Dayak yang disebut-sebut sebagai perempuan sakti yang viral di media sosial mampu mengobati tulang bengkok dengan sekali urut.
Sosok Ida Dayak yang disebut-sebut sebagai perempuan sakti yang viral di media sosial mampu mengobati tulang bengkok dengan sekali urut. (Tangkapan Layar Akun TikTok @idadayak7)

Ia pun mendorong agar pengobatan non-medis memberikan bukti ilmiah bahwa pengobatan tersebut benar memiliki manfaat.

"Karena tanpa itu nanti kita berasumsi. Jadi mari sama-sama kita lihat, kita evaluasi karena fenomena ini kan nggak sekali, berkali-kali terjadi," ungkapnya.

Pasalnya, suatu pengobatan harus memiliki standar baku untuk mendapatkan efikasi atau manfaat secara efektif.

Berita Rekomendasi

“Jadi jangan sampai pasien itu menyesal karena banyak pasien rentan, yaitu orang yang sudah putus asa penyakitnya, tidak bisa disembuhkan dengan cara standar yang ada. Jangan sampai mengorbankan pasien. Kits harus menjaga pasien tidak dikorbankan,” ungkapnya

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Rina Ayu Panca Rini)(TribunKaltim.co/Syaifullah Ibrahim/Nevrianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas