Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Sulut Gelar Optimalisasi Penurunan Stunting
Pj Bupati Bolmong, Ir Limi Mokodompit MM, dalam sambutannya berharap agar sosialisasi ini bisa lebih menekan angka kasus stunting di Bolmong.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BOLMONG - Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) menggelar sosialisasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow, Selasa (11/04/2023).
Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bolmong melalui Dinas Kesehatan ini dihadiri kepala OPD, Camat dan kepala desa/ kelurahan.
Baca juga: Bantu Pengentasan Stunting, IPHI Dukung BKKBN Lewat Program Lumbung Pangan Nasional
Pj Bupati Bolmong, Ir Limi Mokodompit MM, dalam sambutannya berharap agar sosialisasi ini bisa lebih menekan angka kasus stunting di Bolmong.
Agar sosialisasi berjalan baik, ikut diundang para camat dan kepala desa agar proses penanganan bisa hingga ke tingkat bawah dan menyeluruh langsung ke masyarakat.
Limi juga berharap lewat sosialisasi ini bisa menciptakan inovasi-inovasi dalam pelaksanaan penanganan kasus stunting.
Khusus menyoroti peran kepada desa, Limi menekankan para kepala desa harus lebih mengetahui dan bila perlu menyiapkan anggaran lewat dana desa untuk penanganan stunting.
Kepala Dinkes Bolmong, Julin Papuling menjabarkan, pada 2021, Bolmong tercatat memiliki 117 kasus stunting.
Adapun di 2022, tercatat ada 104 kasus stunting.
Baca juga: Percepat Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Dorong Semangat Gotong Royong
"Namun dari 104 tersebut, dan masuk Februari tahun 2023, tinggal tersisa 57 kasus dan kami akan terus memacunya hingga nol kasus," kata dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Tahlis Gallang menyampaikan agar lebih meningkatkan pelayanan publik khususnya di sektor kesehatan dalam program stunting.
Ikut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Abdul Salam.
Selain itu, acara sosialisasi ini juga dihadiri CEO Nucleus Farma, Edward Basilianus yang aktif mempromosikan program penurunan stunting.
Baca juga: Menteri PPN: Cara Hitung Jumlah Stunting di Beberapa Daerah Sesat, Ngapusi Saja Itu
"Kami sangat berkomitmen membantu program pemerintah ini dengan menghadirkan produk inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah Onoiwa for Kids, dimana kandungan ekstrak ikan gabus, ekstrak temulawak dan daun kelor ini sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa tumbuh dan kembang. Besar harapan kami bersama produk tersebut menjadi jawaban salah satu solusi percepatan stunting," kata dia.