Disebut Pukul Warga Saat Ricuh Pembagian Sarung dan Uang di Sulsel, Ini Penjelasan Serda Asriadi
Babinsa di Sulsel disebut memukul warga saat pembagian sarung dan uang tunai di area Masjid Raya Makassar
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Babinsa Kecamatan Bontoala, Serda Asriadi disebut memukul warga saat pembagian sarung dan uang tunai di area Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (20/4/2023), sekitar pukul 10.30 WITA.
Informasi yang dihimpun, pihak Yayasan Hadji Kalla yang membagikan bantuan berupa satu sarung dan uang tunai sebesar Rp150.000 kepada setiap warga.
Baca juga: Aksi Heroik Anggota Babinsa-Bhabinkamtibmas di Bogor Gagalkan Peredaran Ganja, Sampai Terseret Motor
"Situasinya tadi tidak memungkinkan karena ada nenek sekitar lima orang sudah pingsan."
"Makanya saya dipanggil warga ke sana, dia minta tolong katanya sudah tidak teratasi."
"Warga sudah membludak," ucapnya kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi.
Dia mengaku gambil langkah tegas dengan cara membubarkan warga yang ricuh pakai sebatang kayu atas dasar kemanusian.
Sebab jika hal itu tidak dilakukan, dia mengatakan, akan ada korban jiwa.
"Kalau saya tidak pukul mundur tadi, tidak akan bubar, bahkan bisa menelan korban jiwa."
Baca juga: Pistol Jenis Kaliber 32 Bettle Army milik Dirut BUMN Meletus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
"Saya sudah sampaikan kalau tidak antre, bisa-bisa banyak yang meninggal gara-gara sarung," ucapnya.
Sehingga Asriadi mengatakan, dirinya sama sekali bubarkan warga yang ricuh bukan karena ingin melukai warga.
Melainkan hanya ingin menyelamatkan seorang nenek yang jatuh pingsan saat antre pembagian sarung dan uang tunai.
"Saya memukul untuk memukul mundur, bukan memukul untuk kekerasan, sama sekali tidak ada niat saya untuk melakukan kekerasan," akunya.
"Saya hanya memukul mundur supaya nenek-nenek yang pingsan itu bisa dievakuasi dan massa bisa bubar."
"Karena kami sebagai anggota TNI tidak ada niat untuk memukul rakyat kita, karena kita TNI dari rakyat dan kembali ke rakyat," tegasnya.