Disebut Pukul Warga Saat Ricuh Pembagian Sarung dan Uang di Sulsel, Ini Penjelasan Serda Asriadi
Babinsa di Sulsel disebut memukul warga saat pembagian sarung dan uang tunai di area Masjid Raya Makassar
Editor: Erik S
Dia juga mengatakan, pihak Yayasan Hadji Kalla hanya membagikan sekitar 1.500 paket sarung dan uang.
Baca juga: Pelabuhan Ciwandan Ricuh, Sopir Truk Logistik Ngamuk Minta Masuk Kapal
Pembagiannya dimulai sekitar pukul 06.00 WITA.
"Tadi yang dibagi sarung dan ada uang sebesar Rp150.000. Sekarang sarung dan uangnya sudah habis."
"Tapi warga tidak ada yang mengerti dan masih bertahan karena dianggap masih ada pembagian padahal sudah habis."
Asriadi juga menambahkan, pihak Yayasan Hadji Kalla memang rutin tiap tahun melakukan pembagian ke warga menjelang Lebaran.
"Cuma yang datang bukan hanya dari Kecamatan Bontoala, tapi dari luar daerah juga datang," pungkasnya.
Penuturan warga
Sejumlah orang, mulai dewasa hingga anak kecil, saling berdesakan mendapat bantuan sarung dan uang tunai.
Anggota Babinsa yang berjaga dan mengamankan proses pembagian pun terlihat membubarkan sejumlah warga.
Terlihat dalam video, oknum Babinsa mengayunkan sebuah batang kayu membubarkan warga yang enggan diatur dalam proses pembagian tersebut.
"Jangko maba'ji, jangko maba'ji (Jangan memukul, jangan memukul," tutur perempuan yang merekam aksi kericuhan tersebut.
Baca juga: Sopir Fortuner yang Terobos Jalur Kereta Tapi di Banyumas Ditetapkan Sebagai Tersangka
Salah satu warga, Hasriani mengaku, kericuhan tersebut terjadi akibat beberapa warga tidak sabar mengantre.
Sehingga oknum Babinsa datang mengatur warga dalam pembagian sarung dan uang tersebut, apalagi ada warga yang pingsan.
"Tadi itu, Pak Babinsa datang mengamankan tawwa karena ada anak muda yang menerobos."