Fakta TNI Kontak Tembak dengan KKB di Nduga: 4 Prajurit Tewas hingga Siasat KKB Libatkan Anak-anak
4 prajurit TNI gugur dalam baku tembak dengan KKB di Nduga, sedangkan 16 lainnya berhasil selamat. Berikut fakta-faktanya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Empat prajurit TNI gugur setelah terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Keempat prajurit tersebut gugur akibat serangan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Sabtu (15/4/2023).
Satu dari keempat korban tersebut yakni Pratu Miftahul Arifin, yang lebih dulu ditemukan.
Baku tembak terjadi saat personel TNI mencari keberadaan Pilot Susi Air, Philips Mark Marthens, yang masih disandera KKB.
Kapendam XVII/Cenderwasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan telah mengevakuasi empat prajurit yang menjadi korban serangan KKB.
Baca juga: Daftar 16 Personel TNI Selamat dan 4 Prajurit Gugur Pasca Serangan KKB di Nduga
"Puji syukur berkat dukungan, support dan doa dari semua pihak, bahwa Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 prajurit TNI."
"Termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Rabu (19/4/2023).
Daftar Korban
Diketahui, jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 20 perseonel.
16 di antaranya ditemukan dalam kondisi sehat dan sadar, sedangkan 4 di antaranya meninggal dunia.
Berikut daftar korban selamat dari kontak tembak dengan KKB:
1. Sertu Asep Prayoga, Satgas Yonif R 321/GT
2. Pratu Andi Yuliandi, Satgas Yonif R 321/GT
3. Pratu Agung Wahono, Satgas Yonif R 321/GT
4. Pratu David Arya, Satgas Yonif R 321/GT
5. Pratu Aditya, Satgas Yonif R 321/GT
6. Pratu Bayu, Satgas Yonif R 321/GT
7. Letda Inf Rovi, Tim 2 Satgas Candraca
8. Sertu Sadri, Tim 2 Satgas Candraca
9. Sertu Ipong, Tim 2 Satgas Candraca
10. Sertu Dewa Tim 2 Satgas Candraca
11. Praka Abdilla, Tim 2 Satgas Candraca
12. Sertu Gabriel, Tim 2 Satgas Candraca
13. Letda Inf Albert (Tim 11 Satgas Candraca
14. Serda Rifki, Tim 11 Satgas Candraca
15. Serda Purba, Tim 11 Satgas Candraca
16. Pratu Lubis, Tim 11 Satgas Candraca
Baca juga: Total 9 Prajurit TNI/Polri Tewas Diserang KKB, Jasad 4 Anggota Yonif R 321 Dievakuasi Setelah 4 Hari
Lalu, berikut daftar 4 prajurit yang gugur dalam baku tembak dengan KKB:
1. Pratu Miftahul Arifin (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
2. Pratu Ibrahim (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
3. Pratu Kurniawan (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
4. Prada Sukra (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
Operasi Militer di Nduga Naik Jadi Siaga Tempur
Buntut dari baku tembak antara prajurit TNI dengan KKB, status operasi militer di Nduga naik menjadi siaga tempur.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, proses pencarian Pilot Susi Air masih akan dilakukan tim gabungan TNI-Polri.
"Jadi pihak negara Selandia Baru menyerahkan sepenuhnya proses pencarian pilot kepada TNI-Polri."
"Kita akan terus dan terus mencari keberadaan pilot," tansadnya, Rabu.
Baca juga: 20 Prajurit TNI Korban Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Berhasil Dievakuasi, 4 di Antaranya Gugur
KKB Libatkan Masyarakat dan Anak-anak
Yudo Margono mengungkapkan, saat penyerangan KKB terhadap prajurit TNI, situasi sangat mencekam.
Pasalnya, KKB melibatkan masyarakat dan anak-anak.
Hal ini diketahui dari keterangan prajurit TNI yang berhasil selamat dari serangan KKB.
"Mereka (prajurit TNI) menceritakan bahwa kami dikepung dengan masyarakat dan anak anak dengan teriak-teriak."
"Kemudian dari tiga sisi merasakan ada tembakan," kata Yudo Margono dalam tayangan YouTube Kompas TV, Rabu.
Siasat yang dipakai oleh KKB tersebut akhirnya membuat para prajurit TNI kebingungan.
"Mereka (prajurit TNI) tidak pernah menghadapi hal seperti itu, sampai melibatkan masyarakat dan anak-anak," jelas Yudo Margono.
Yudo Margono menegaskan, dalam misi penyelamatan Pilot Susi Air, pihaknya tak ingin masyarakat dan anak-anak turut menjadi korban.
"Saya selalu sampaikan ya, tidak mau yang melibatkan korban masyarakat atau pun anak-anak."
"Tapi ternyata mereka menggunakan itu, ini yang saya sangat sayangkan, sehingga prajurit kita menjadi seperti itu," bebernya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Faisal Mohay/Ifan, Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara)