Respons Keluarga Korban Mutilasi di Semarang, Sesalkan Pengakuan Pelaku yang Merasa Puas
Keluarga korban, Tulus Hutagalung, mengungkapkan rasa sakit hatinya karena Irwan Hutagalung dibunuh secara sadis oleh pekerjanya sendiri.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
Husen mengaku sering dipukuli dan dimarahi oleh bosnya karena dianggap sering melakukan kesalahan.
Ia lalu sakit hati dan berniat ini menghabisi nyawa korban.
Baca juga: Psikolog Turut Berikan Pendapat soal Kasus Mayat yang Dicor di Semarang: Perilakunya Dikuasai Dendam
"Karena setiap ada salah ada kesalahan kecil, pasti dia main tangan."
"Contohnya ada pesanan galon harusnya 15 galon, tapi dia bilang cuman 14 atau 13, begitu saya selesai ngirim, dia langsung marah-marah, dia langsung main tangan," kisah Husen.
Ia mengaku sering dipukul Irwan, seperti di bagian mata, pelipis, kepala, hingga badan.
"Dalam sebulan itu (selama bulan puasa) saya sering dipukul, itu terjadi pertengahan puasa, (Irwan) memakai tangan kosong," ujar Husen.
Husen yang baru ikut bekerja dengan korban sejak awal bulan puasa itu pun sakit hati.
Mantan pekerja Warmindo ini pun bertekad membunuh Irwan.
"Ya karena saya merasa sakit hati, saya sering dipukuli, sakit hati."
"Saya kecewa, dia orang baik ternyata aslinya seperti itu," kata Husen.
Korban Dihabisi
Dijelaskan Husen, pembunuhan ini telah direncanakannya sejak Senin (1/5/2023), yakni tiga hari sebelum peristiwa terjadi, Kamis (4/5/2023).
Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB, Husen mendatangi bosnya yang saat itu sedang tidur di toko air isi ulang galon.
Saat tidur, Husen pun mengeksekusi korban menggunakan linggis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.