Tersangka Ipda MKS Rudapaksa Remaja di Parigi Moutong saat Mabuk, Awalnya Minta Tolong Cari Ponsel
Pelaku pesertubuhan anak di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ipda MKS disebutkan menyetubuhi korban berinisial RI (16) dalam keadaan mabuk alkohol.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Semuanya berada di Kabupaten Parigi Moutong," ucap Irjen Pol Agus, Kamis (1/6/2023).
Dikatakan Irjen Pol Agus, kasus sebelumnya ditangani Polres Parimo, kemudian kini sudah ditarik ke Ditkrimum Polda Sulteng.
Pihak Rumah Sakit Beri Bantuan Pelayanan kepada Korban
Direktur Rumah Undata, Herry Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan pelayanan kesehatan dan pendampingan selama korban berada di rumah sakit bersama dengan lembaga advokasi terkait.
"Kami telah melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap sekaligus pendampingan selama korban berada di Rumah Sakit. Semuanya berjalan baik dan lancar," ujar Herry, Sabtu (3/6/2023), dikutip dari TribunPalu.com.
Selain itu, Gubernur Sulawesi Selatan Tengah, Rudy Mastura juga meminta agar pihak rumah sakit bisa memulihkan kesehatan dan psikis korban.
"Saya minta Direktur Rumah Sakit Undata beserta jajarannya untuk memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada korban untuk memulihkan kesehatan dan psikisnya," ucap Rusdy Mastura dengan tegas melalui wawancara via telepon bersama Kadis Kominfo Provinsi Sulteng, Sabtu.
Ia juga terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan dan penanganan korban di rumah sakit.
"Saya terus memantau dan melakukan komunikasi secara berkala dengan Direktur RSUD Undata terkait dengan bantuan pelayanan kesehatan dan perkembangan korban. Saya minta agar benar-benar mendapatkan perhatian, terutama kondisi psikisnya", ujar Gubernur Rusdy Mastura.
Rusdy Mastura juga meminta pihak RSUD Undata terus memberikan laporan perkembangan kondisi kesehatan korban.
Hal tersebut, bertujuan agar dapat diambil tindakan selanjutnya guna pemulihan kesehatan dan psikis.
Kronologi Kejadian
Kejadian memilukan itu terjadi berawal saat korban menjadi sukarelawan banjir di Parigi Moutong untuk memberikan bantuan logistik.
Kemudian, pada Juli 2022, saat korban mendatangi posko bencana banjir di Parigi Moutong, korban berkenalan dengan para pelaku.