Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Balita di Sukabumi Bocor Akibat Jatuh dari Timbangan Besi, Ibu Korban Kecewa dengan Posyandu

Balita di Sukabumi mengalami kepala bocor usai jatuh dari timbangan besi. Kepala korban harus dijahit dan kondisinya kini belum sembuh.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Daryono
zoom-in Kepala Balita di Sukabumi Bocor Akibat Jatuh dari Timbangan Besi, Ibu Korban Kecewa dengan Posyandu
Net
Ilustrasi timbangan bayi. Seorang balita di Sukabumi jatuh dari timbangan dan kepalanya bocor. Ibu korban minta pihak posyandu bertanggungjawab. 

Zena kaget ketika mendengar anaknya yang pertama jatuh dari timbangan besi dan posisi besi menindih perut korban.

"Tiba-tiba buk aja jatuh. Jatuh itu karena putus tali timbangan ke si kayu penahannya, terus lihat kondisi anak saya, posisi timbangan udah di atas perutnya."

"Jadi saya kira tidak kena kepala, pada saat itu anak saya kan masih diam kaget terus kata saya ya udah ga apa apa bu karena saya kira di perut (jatuhnya)" ujarnya.

Dari luar tidak terlihat luka di kepala korban karena berjilbab, tapi setelah jilbab dibuka terlihat ada bagian kepala yang bocor diduga terkena besi timbangan.

"Saya buka ternyata darahnya udah banyak banget, di situ langsung dari pihak nakesnya ngambil tisu untuk nahan luka kepalanya."

"Terus langsung bawa aja ke Puskesmas dan mendapat penangaan medis dengan dua kali jahitan di bagian kepala," bebernya.

Baca juga: Balita di Samarinda akan Direhabilitasi usai Minum Air Putih Bercampur Sabu, Dua Tetangga Diamankan

Menurutnya timbangan besi yang digunakan posyandu tidak sesuai standar Kementerian Kesehatan.

Berita Rekomendasi

Setelah beberapa hari berlalu, korban sering mengeluhkan sakit kepala dan demam.

Zena mengaku kesulitan mendapat surat rujukan untuk melakukan CT Scan guna memastikan kondisi kepala anaknya.

"Anak saya panasnya naik turun, selalu mengeluh sakit di bagian kepala, uring-uringan rewel, tidur tidak nyenyak."

"Hak anak saya untuk kesembuhan dan keselamatan di masa depan belum terlaksana. Kekhawatiran saya sebagai ibunya sampai sekarang masih terbayang-bayang," tandasnya.

Atas inisiden ini, Zena berharap Pemkot Bekasi memberikan perhatian serius terhadap anaknya.

"Masa harus ada anak yang meninggal dulu baru ditangani dengan serius," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Dian Herdiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas