Ridwan Kamil Diminta Menegur Pengurus Al Zaytun agar Tidak Menyampaikan Pernyataan Kontroversi
Sampai saat ini pernyataan kontroversial yang dikeluarkan oleh pimpinan ponpes Al Zaytun dan memancing emosi umat muslim.
Editor: Eko Sutriyanto
4. Hentikan pembuatan dermaga khusus Al-Zaytun;
5. Al-Zaytun dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar;
Aksi Sempat Memanas
Aksi dorong-dorongan antara pendemo dan polisi terjadi saat aksi unjuk rasa di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Kamis (15/6/2023).
Kejadian tersebut berawal saat massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu Menggugat (FIM) tersebut merangsek berusaha mendekati gerbang ponpes.
Namun, mereka diadang oleh polisi demi alasan keamanan karena pihak ponpes juga menyiapkan massa tandingan yang jumlahnya tidak kalah banyak.
Pantauan Tribuncirebon.com, kejadian dorong-dorongan tersebut setidaknya terjadi sebanyak dua kali namun hanya berlangsung sesaat.
Baca juga: Massa Geruduk Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Syekh Panji Gumilang Siapkan Aksi Tandingan
Massa pun akhirnya berhasil ditenangkan seusai Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar memberikan orasi di hadapan massa.
Kapolres Indramayu meminta massa tenang dan tidak anarkistis sesuai dengan janji mereka yang akan melakukan aksi sesuai aturan yang berlaku.
"Kami mendesak agar MUI dan Kemenag agar segera mengusut tuntas soal dugaan ajaran sesat karena lembaga itu yang memiliki kewenangan," ujar koordinator aksi Syahid Mukhlisin kepada Tribuncirebon.com.
Syahid mengaku sedikit kecewa dengan jarak yang cukup jauh untuk massa menyuarakan aspirasinya.
Massa ingin, agar aspirasinya bisa didengar langsung oleh pihak Al-Zaytun.
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi kami akan melakukan aksi lainnya langsung ke Jakarta," ujar dia.
Koordinasi aksi lainnya, Jamal Wibisono menyampaikan, ada lima tuntutan yang disampaikan massa aksi hari ini.