Teken Kerja Sama Bidang Kesenian Bali-Jawa, Gubernur Wayan Koster: Jangan Sampai Peradaban Ini Punah
Koster menjelaskan, kemiripan budaya Bali dan Jawa dikarenakan hubungan kultural kedua daerah ini sudah dibangun sejak lama.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gubernur Bali I Wayan Koster mengingatkan pentingnya pelestarian budaya dan kesenian antara Jawa dan Bali.
Apalagi, Koster menyakini bahwa kedua budaya itu dianggap memiliki kemiripan satu sama lain.
Baca juga: Saat Koster Candai Bupati Jembrana di Hadapan Megawati: Walaupun Beda Warna Harus Menangkan Ganjar
Dia pun meminta masyarakat Bali maupun Jawa untuk terus memelihara dan memperkuat kebudayaan serta kesenian daerahnya.
Hal itu diungkapkan Koster dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman Bidang Kesenian antara Bali dan Jawa Tengah untuk Indonesia Raya, di Ballroom Prime Plaza Hotel, Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (16/6/2023).
Baca juga: Ganjar Pranowo dan Wayan Koster Teken MoU Kerja Sama Budaya Bangkitkan Kesejarahan Jawa-Bali
Hadir menyaksikan penandatanganan kerjasama itu, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri, Menteri PPPA Bintang Puspayoga dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Prananda Prabowo.
Di acara itu, turut hadir kepala daerah se-Provinsi Bali, para akademisi, kepala desa hingga tokoh adat masyarakat di Bali.
"Jangan sampai peradaban ini punah karena runtuhnya peradaban atau meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat," kata Koster.
Koster kemudian memerinci apa saja kebudayaan dan kesenian Bali yang mirip dengan Jawa. Dia memberi contoh tentang aksara Bali dan Jawa yang mirip. Jika di Jawa mengenal aksara "Honocoroko", di Bali disebut "Hanacaraka".
Yang membedakan, kata Koster, aksara Bali memiliki 18 huruf, sedangkan Jawa 20 huruf.
"Juga di kemiripan wayang Jawa dan wayang Bali, seringkali Jawa dan Bali, ada kemiripan dari filosofi kehidupan, kemiripan pemahaman gunung dan laut. Atau negara gunung," sambung dia.
Koster menjelaskan, kemiripan budaya Bali dan Jawa dikarenakan hubungan kultural kedua daerah ini sudah dibangun sejak lama.
Baca juga: Bebas Visa Kunjungan untuk 159 Negara Dibekukan, Gubernur Koster Optimis Tidak Pengaruh ke Bali
Tepatnya, sejak masa keemasan hingga berakhirnya Kerajaan Majapahit.
Ketua DPD PDIP Bali ini menyebutkan, dari situ banyak orang Bali yang merupakan keturunan Jawa, pindah ke Bali dan membawa serta kebudayaannya.
"Ketika itulah mulai terjadi akulturasi budaya Jawa dengan budaya Bali, yang lokal Bali asli. Yang berkontribusi terhadap peradaban kehidupan masyarakat Bali," ungkap Koster.