Modus Iskak Gunakan Uang Koperasi sehingga Bisa Bangun Rumah, Kos-Kosan dan Pasar
Ishak mengatakan, rumah megah dua lantai di Wonorejo, Rungkut, Surabaya dibangun dengan menggunakan dana Koperasi Tegar.
Editor: Eko Sutriyanto
Nilainya Rp2,8 Miliar
Dana yang ditilap merupakan dana koperasi sekolah KPRI Tegar yang beranggotakan hampir 200 guru SD.
Ada yang menaruh deposito ke Koperasi Tegar sampai Rp 75 juta.
Rata-tata Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.
Belum lagi yang menyerahkan simpanan sukarela.
Kalau dihitung total saat ini ada Rp 2,8 miliar uang anggota koperasi dari para guru SD ini.
Baca juga: Tabungan Miliaran Rupiah Milik Siswa SD di Pangandaran Tak Cair Gara-gara Koperasi Bangkrut
Iskak dipercaya menjadi ketua koperasi selama 10 tahun.
Selama kurun waktu itu, Iskak membelanjakan dana koperasi untuk kepentingan pribadi.
"Kami tidak terima kalau digunakan untuk kepentingan pribadi.
Karena itu uang seluruh anggota koperasi. Kami sekarang ramai-ramai nagih uang kami agar dikembalikan," kata Titik, salah satu guru SD negeri di Rungkut.
Guru-guru SD marah karena kebutuhan mereka untuk tahun ajaran baru begini membengkak.
Sekitar 75 guru mewakili 200 anggota guru SD yang lain mendatangi rumah Iskak. Ini aksi kesekian kali.
"Lha omah megahe ngene. Tibake dibangun dengan uang koperasi. Ayo kita sita saja sertifikat rumah dan tanahnya," teriak guru yang lain.
Mereka juga siap membawa persoalan penggelapan dana koperasi untuk kepentingan pribadi itu ke ranah hukum.